watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

MERTUAKU
<

Aku bingung melihat sikap mertuaku padaku,
akhir2 ini sering sekali dia mampir ke rumahku,
terutama saat suamiku belum pulang.
Tingkahnya makin menjadi2, dia selalu
mengeluh padaku karena gairah sexnya tidak
terpuaskan, ibu mertuaku kelihatannya sudah
enggan meladeni napsu suaminya. Aku merasa
dia sedang merayuku untuk mau meladeni
napsunya. Aku mula2 sungkan dengan
tingkahnya, tetapi karena seringnya dia
melakukan hal yang sama, buatku menjadi
biasa. Kalau berkunjung selalu dia membawakan
sesuatu untukku, makanan, buah2an, bahkan
pakaian dan sepatu. Suamiku hanya tersenyum
ketika kulapori ulah bapaknya, dia bilang, itu
tandanya papah sayang sama kamu.
Suatu sore mertuaku datang lagi ke rumahku,
aku baru saja sampai dirumah, suamiku belum
pulang, katanya malem ini dia lembur,
kemungkinan malah gak pulang karena besok
adalah dead line proyeknya. Mertuaku mendadak
memelukku dari belakang, "Sin, kamu
merangsang sekali deh". Aku terkejut dengan
ulahnya yang belum pernah dilakukan, tapi aku
membiarkannya saja. Aku malah merasa
tersanjung dengan pujian yang jarang sekali
terucap dari suamiku. "Pah, nanti dilihat orang lo,
pintunya masih terbuka", kataku. Dia melepaskan
pelukannya dan menutup pintu rumahku.
Dia duduk di sofa dan minta aku duduk
disampingnya, ketika aku duduk dia segera
memeluk dan bibirnya langsung menyambar
bibirku. Aku kaget tapi akhirnya larut dalam
lumatan bibirnya yang ganas, lidahnya
menyusup ke dalam mulutku dan melilit lidahku,
spontan aku membalas aksinya dengan
menyambut ciuman ganasnya, akupun
mengemut lidahnya yang menari2 didalam
mulutku. "Papah nekatt.." kataku. "Abisnya kamu
ngegemesin sih.." Kembali dia mencium bibirku,
tangannya kali ini menggerayangi tetekku,
diremas2nya pelan2 sehingga aku mulai
terhanyut oleh napsuku yang mulai berkobar.
Jemarinya menyusuri pahaku, menyingkap
rokku ke atas, sehingga terpampanglah pahaku,
dia tambah bernapsu. Sambil terus mengulum
bibirku, tangannya mengelus pahaku makin
keatas sehingga rokku makin tersingkap, sampai
jarinya menyentuh bukit mekiku. Otomatis
pahaku merenggang memberi kesempatan
jemarinya untuk bermain lebih leluasa di bukit
mekiku. Terasa jari nakalnya mulai menyusup
kedalam CD ku dan mengilik itilku, aku
menggelinjang, napsuku makin berkobar saja.
"Pah, aah", erangku. "kenapa Sin, kamu dah
napsu ya, ke kamar yuk biar lebih asik",
jawabnya sambil bangkit dan setengah
menyeretku ke kamar. Aku hanya ngikut saja
ketika dia menarikku ke kamar, kewarasanku
sudah tertutupi napsuku yang berkobar,
napsuku yang memaksaku mengikuti kehendak
mertuaku karena dorongan keinginan merasakan
kepuasan di ranjang yang jarang sekali aku
peroleh.
Di kamar, langsung saja aku ditelanjanginya,
bibirku diciuminya sambil meremas2 tetekku
yang sudah mengeras, pentilku di pilin2nya, aku
hanya bisa ber ah uh karena rangsangan yang
luar biasa itu. Aku malah mengimbangi ciuman
ganasnya, aku ditariknya ke ranjang. Pentilku
langsung diserbunya, diemut2nya dengan
rakusnya sehingga pentilku langsung mengeras,
sementara itu tetekku terus saja diremas2nya.
Puas mengemut pentilku, jilatan lidahnya turun
ke arah perutku, terus ke bawah lagi dan
mampir di mekiku. Lidahnya segera membelah
bibir mekiku dan menjilati itilku, aku
mengangkangkan pahaku sehingga
mempermudah dia menggarap itilku. Aku mulai
mengerang2 saking nikmatnya yang melanda
tubuhku. "Aasshhg.. hngghh.. ssshhhg.."
badanku melintir, bergeliat-geliat oleh kilikan
jilatan di itilku. Dia makin bersemangat karena
eranganku. Tiba2 dia melepaskan jilatnnya,
segera dia melepaskan semua pakaiannya.
batangnya yang besar dan panjang sudah
sangat keras. Aku heran, bapak nya punya
batang yang luar biasa, kenapa suamiku
batangnya udah kecil letoy lagi. Jangan2 dia anak
pungut kali ya, batinku.
Dia segera menaiki tubuhku yang sudah
telentang pasrah, siap untuk dienjot, dia
membasahi kepala batangnya dengan ludahnya
kemudian ditempelkan ke bibir mekiku dan
langsung ditusuk masuk. "Hhgghh.." sekali lagi
aku mengejang kali ini oleh sodokan batangnya.
Tapi karena sudah cukup siap, dengan
mudahnya dia menancapkan batangnya ke
dalam mekiku. Aku menggelepar ketika
menyambut masuknya batangnya yang cepat
amblas ke dalam mekiku. Begitu tertanam
didalam, aku menahan pinggangnya agar
sodokannya jangan terus berlanjut. Dia
menungguku sampai sudah siap, baru
batangnya dienjotkan keluar masuk pelan2.
Mula2 terasa aneh ketika batangnya mulai
memompa mekiku, terasa banget batangnya
yang besar menyeruak masuk mengisi lobang
mekiku yang terdalam. "Hhsssh, dalemm
bangett Paah.." spontan keluar eranganku.
"He.ehh.. tapi kan nggak sakit?" tanyanya.
"enggak kok Pah, malah nikmat banget rasanya",
jawabku terengah. Dia terus mengenjotkan
batangnya keluar masuk, aku merangkul
lehernya dan kedua kakiku membelit pahanya.
"Gimana rasanya.. nggak sakit kan?" "Nggak..
enak malah Pah, geli sampe ke dalem-dalem
sini." jawabku sambil mengusap-usap perut
atasku. "Apanya yang enak?" "Ngg.. batang
papah.." jawabku. Dia makin gencar
mengenjotkan batangnya keluar masuk
sehingga aku makin menggeliat saking
nikmatnya. "Paah ennakk Paaah.. Iyya.. Duhh
dalem bangett masuknya Paah..Aaa.. dikorek-
korek gitu Sintia pengenn kluarr. Ayyo Pah..
adduuh", erangku gak karuan. ".. Iyya ayyo
aaahhgh.. ssshgh.. hghrf.. ennaak mekimu Sin..
Papah juga mo kluaarr.. sshmmmh.." "Hhsss..
aduuhh tobatt Paah.. hahgh ooghh.. batangnya
kok masuk dalem sekali Pah, gedee sekalli,
aduuh.. Pah.." batangnya makin dipompa
keras2, nikmat banget rasanya. Heg.. yaang
kerass Pah.. shh iya gittu..aduh..ssshgh..
heehh.. ayyo.. ayoo Paak.. aaahgh.. sshgh.. Iyya
Pah, Sintia udah mo nyampe.. aduhh.. hghshh..
hrrgh.." Dia meremas2 tetekku, sampai akhirnya
akupun nyampe. Dadaku membusung, seolah-
olah tubuhku terangkat-angkat oleh tarikannya
yang meremasi kedua tetekku. Tapi menjelang
tiba di saat dia muncrat, dia mencabut
batangnya dan langsung tegak berlutut sambil
menarik kedua lenganku sehingga aku ikut
bangun terduduk.Dia menekan kepalaku ke arah
batangku yang tegang mengangguk2
berlumuran cairan mekiku. "Ayo Sin isepin
sampe keluarr.." Tanpa ragu-ragu aku langsung
mencaplok dan mengocok batangnya dengan
mulutku. Tidak bisa semua, hanya tertampung
kepalanya saja dimulutku, tapi ini sudah cukup
membuat dia muncrat di mulutku. Aku agak
tersedak karena semprotan maninya yang tiba2,
dia terus menekan kepalaku supaya tidak
melepaskan kulumanku sehingga maninya
tertelan olehku. Setelah keluar semua, aku
melepas mulutku, langsung meringis. "Kenapa
Sin, nggak enak ya rasanya?" tanya nya geli.
"Asin rasanya Pak.." jawabku ikut geli. "Maaf ya?
Terpaksa Papah tumpahin di mulut, soalnya kalo
di mekimu nanti jadi lagi." "Nggak pa-pa, sekali-
sekali buat pengalaman baru kok.." "Kalo sering-
sering emang kenapa?" "Emang enak sih
dikeluarin pake mulut?" kataku sambil bergerak
bangun untuk ke kamar mandi mencuci bekas-
bekas permainan ini. "Oo.. sama kamu sih pasti
enak aja." jawabnya sambil ikut bangun
menyusulku.
di kamar mandi, dia memelukku dari belakang,
aku belum sempet bebersih ketika tangannya
mulai meremas tetekku, pentilnya diplintir2
sambil menciumi kudukku. aku menggelinjang
kegelian. Aku mencari batangnya, astaga, sudah
mulai tegang lagi rupanya. kuat banget dia, baru
aja muncrat di mulutku sudah mulai ngaceng
lagi. "Kuat banget sih Pah, baru Sintia emut
sampe muncrat udah ngaceng lagi", kataku. "Iya
tadi kan muncrat dimulut kamu, sekarang
pengen muncrat di meki kamu", jawabnya
sambil terus meremesi tetekku. Leherku terus
saja diciumi, dijilati dengan penuh napsu.
Akupun tidak tinggal diam, batangnya yang
makin keras aku remes dan kocok2 biar
sempurna ngacengnya. "Pah, Sintia isep lagi ya",
kataku sambil jongkok di depannya. Ujung
batangnya kujilati dan kemudian giliran kepala
batangnya, terus ke pangkalnya, kemudian ke
biji pelernya. Dia mengangkat kaki kanannya
supaya aku mudah menjilati batangnya.
Kemudian jilatanku naik lagi keatas, dan
kepalanya langsung kukulum. Kepalaku
mengangguk2 seiring keluar masuknya
batangnya dimulutku, sambil ngisep, biji
pelernya aku elus2. "AAh Sin, nikmat banget
deh", erangnya. Dia memegang rambutku dan
mendorong batangnya keluar masuk mulutku
dengan pelan. Sepertinya dia udah tidak tahan
lagi, aku diseretnya keluar kamar mandi dan
ditelentangkan di ranjang. Pentilku menjadi
sasaran jilatannya, jilatan berubah menjadi
emutan, bergantian pentil kiri dan kanan.
kemudian jilatannya turun ke perut, kemudian ke
pusar sampe akhirnya ke buluku. Jarinya mulai
mengelus bibir mekiku, kemudian jilatannya
mulai menjelajahi mekiku yang sudah basah
kembali. Jilatannya tidak langsung ke itilku tapi
berputar2 sekitar mekiku. ke daerah paha, terus
kedaerah pantat dan naik lagi. "Pah, nakal ih",
desahku, napsu sudah kembali menguasaiku.
Jilatannya diarahkan ke itilku sambil memasukkan
jarinya ke mekiku. dia menggerakkan jarinya
keluar masuk mekiku. "Paah", desahku saking
napsunya. pinggulku menggeliat kekiri kekanan.
Akhirnya sampailah saat yang kutunggu2, dia
menaiki badanku, ditindihnya aku, batangnya
diarahkan ke mekiku yang sudah basah banget.
Kepalanya diusap2kan dibibir mekiku. Aku
mengangkat pantatku ke atas sehingga bless
masuklah kepala batangnya membelah bibir
vaginaku.Dia mulai mengeluar masukkan
batangnya ke mekiku, pelan2, makin lama makin
cepat, sampe akhirnya dengan satu enjotan
yang keras, seluruh batangnya nancep dalem
sekali di mekiku. "Paah, nikmat sekali", jeritku.
Aku menggelinjang makin gak beraturan seiring
dengan enjotan batangnya keluar masuk mekiku
dengan cepat dan keras. Kakiku menjepit
pinggulnya, kemudian diletakkan di pundaknya,
dia pada posisi berlutut, makin terasa gesekan
batangnya ke dinding mekiku, nikmat banget.
mekiku mulai berdenyut2 meremes2 batangnya
yang teruis bergerak lincah keluar masuk. "Pah,
Sintia udah mau nyampe nih, terus enjot yang
keras pah, aah", erangku lagi. Dia makin
semangat mengenjot mekiku.
Tiba2 dia berhenti dan mencabut batangnya,
"Paah", protesku. ternyata dia pengen ganti
posisi. aku disuruhnya nungging dan kembali
batangnya melesak masuk mekiku dari belakang,
doggie style. pantatku dipeganginya sementara
dia mengenjotkan batangnya keluar masuk.
tetekku yang berguncang2 seirama dengan
enjotan batangnya diraihnya, diremes2nya,
pentilnya diplintir2, menambah kenikmatan yang
sedang mendera tubuhku. "Terus paah",
erangku lagi, aku mencengkeram seprei dengan
kuat saking nikmatnya. aku memaju mundurkan
badanku supaya batangnya nancep dalem sekali
di mekiku, sampe akhirnya, "Terus paah, Sintia
nyampe lagiii". Dinding mekiku berdenyut2
mengiringi sampenya aku, dia terus saja
mengenjot mekiku dengan cepat. Aku
neklungkup, capai banget rasanya meladeni
napsunya mertuaku ini. Dia membaringkan
dirinya, batangnya masih tegak berdiri
berlumuran cairan mekiku. "Sin, kamu yang
diatas ya, papah belum keluar neh", pintanya.
Aku menempatkan diriku diatasnya, batangnya
kupegang dan langsung kutancapkan ke mekiku,
badan kutekan kebawah sehingga langsung aja
batangnya ambles semua di mekiku. Aku mulai
menggoyang pinggulku, kekiri kekanan, maju
mundur, berputar2. biar cape, tapi nikmat
banget rasanya gesekan batangnya ke mekiku.
tetekku diremes2nya sambil memlintir2
pentilnya. aku merubah gerakanku menjadi
keatas kebawah mengocok batangnya dengan
mekiku. "Pah, nikmat banget pah", erangku.
Akhirnya aku tidak bisa menahan diriku lebih
lama lagi, aku ambruk didadanya karena
nyampe untuk kesekian kalinya. "Pah, belum
mau muncrat ya, Sintia lemes pah", desahku.
"Tapi nikmat kan", jawabnya. "Nikmat banget
pah".
Dia berguling tanpa mencabut batangnya dari
mekiku sehingga sekarang dia ada diatasku. dia
mulai lagi mengenjotkan batangnya keluar
masuk mekiku. kuat banget ya untuk orang
seumur dia, mungkin dia makan obat kuat. tapi
aku gak perduli dengan hal itu, yang ada
sekarang aku menikmati saja nikimatnya
gesekan batangnya di mekiku. "Sin, udah mau
muncrat, didalem ya", erangnya sambil
mempercepat enjotannya. "muncratin di dalem
aja pah, kan papah pengen muncrat di dalem
mekinya sintia", jawabku terengah. Dia terus
mengenjotkan batangnya keluar masuk mekiku,
sampe akhirnya, "Siin", erangnya. terasa sekali
semburan maninya membanjiri mekiku. Kami
berdua terkulai lemas.


Adult | GO HOME | Exit
1/1413
U-ON

inc Powered by Xtgem.com