watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
nikmatnya ngesek dipantai

Saat itu masih pagi, sekitar jam 6.30. Matahari
mulai muncul di ufuk timur. Udara terasa di
dingin di dalam kamar dan menembus daster
satin tipis yang saya kenakan. Saya sudah terjaga
cukup lama di tempat tidur dan akhirnya bangun
juga untuk ke kamar mandi, sekedar cuci muka
dan sikat gigi. Setelah minum kopi, saya
memutuskan untuk berjalan-jalan ke pantai di
belakang cottage tempat saya menginap.
Kebetulan cottage ini mempunyai pantai yang
secluded tapi indahnya luar biasa. Saya berlibur
sendirian di sini karena memang tujuannya untuk
menyendiri, mumpung kuliah juga masih libur.
Itung-itung refreshing dari kehidupan kota yang
bising.
Setelah mengenakan bikini pink, mengambil
novel, sunglasses Armani, akhirnya berangkat
juga saya ke pantai tersebut. Oh ya, sebenarnya
risih juga mendeskripsikan bagian tubuh sendiri,
tapi rasanya kurang pas kalau 'blank' tidak ada
bayangan apa-apa. Bukan seperti yang anda
bayangkan, nothing special in me.. everything's
in average size.
Usia saya 22 tahun, tinggal di kota S. Tinggi saya
sekitar 160 cm, berat 50 kg. Saya berkacamata
minus tapi lebih sering memakai contact lens.
Rambut hitam di-highlight merah pendek sebahu,
kulit saya kuning langsat sebagaimana warna kulit
keturunan China pada umumnya. Untuk ukuran
payudara, seperti yang saya bilang tadi, rata-rata,
tapi cukup bulat dan padat. Kecuali paha saya..
ukurannya lumayan tapi proporsional kok. Dari
itu semua yang paling saya sukai adalah leher
saya yang jenjang dan sensitif serta pinggul saya
yang membuat siluet tubuh saya lebih 'pas'.
Anyway, setelah jalan beberapa menit, sampailah
saya di pantai itu. Masih sepi sih kalau pagi begini,
mungkin orang-orang masih baru bangun atau
sedang breakfast. Biasanya di pantai ini memang
sudah umum orang bertelanjang, malah jika ada
yang ingin 'ML' disitu pun tidak dilarang kok.
Karena tidak ada partner dan tidak ada pikiran
kesitu, sayapun cuek saja, pokoknya mau santai
nih ceritanya. Setelah menggelar handuk pantai,
saya pun rebahan, tengkurap sambil baca novel
Harlequin yang saya bawa tadi. Saya memang
penggemar novel Harlequin, jadi ke mana-mana
bawaannya novel-novel itu saja. Ceritanya bagus,
sering nyerempet-nyerempet malah, dan itu
yang bikin tambah asyik.
Baru 10-15 menitan tenggelam dalam novel, tiba-
tiba saya terganggu dengan bayangan yang
menutupi halaman yang sedang saya baca.
Kontan saja saya langsung mendongak sambil
mengernyit silau. Maklumlah, sunglasses saya
kacanya tidak begitu gelap, jadi kadang masih
sedikit silau. Akhirnya bersuara juga tuh si pemilik
bayangan, "Sorry, Do I interrupt you?". "Yes, if
you keep standing there," jawabku judes, abis
kesel sih konsentrasiku terganggu. Mendengar
jawaban ketus begitu orang tersebut tidak marah,
malah tersenyum dan bergeser ke sampingku
dan berbaring di situ. "Kalo di sini nggak
menggangu kan?" tanyanya. "Oh, nggak pa-pa
kok," jawabku sambil tersenyum. Abis dia cakep
sih, badannya tinggi atletis, dadanya bidang dan
rambutnya kecoklatan, kalau warna mata sih
masih belum kelihatan, abis sunglasses yang dia
pakai gelap sekali. Dia memakai celana renang
Speedo yang segitiga, warna biru muda, sexy
sekali. Dijejerin cowok cakep begini lumayan
asyik sih tapi nervous juga, akhirnya novel tetap
dibuka tapi tidak kebaca isinya.
Sejauh ini dia masih cuek saja, tidak melakukan
tindakan apa-apa. Tiba-tiba dia duduk (sedari tadi
tiduran) dan menyapa saya, "Hai, saya Steve.
Nama kamu siapa dari tadi kok diem terus,
emangnya novelnya seru bener ya?"
Lumayan seru sih, sebelum kamu datang,
batinku. "Ah nggak kok biasa aja. Kenalin, saya
Sandra."
"Nama kamu manis deh, persis ama orangnya,"
jawab Steve.
Saya cuma tersenyum sambil say thank's saja
dan mulai berpikir kalau orang ini ada maunya
kali. Benar saja, dia minta tolong untuk
mengoleskan suntan oil di punggungnya. Nih
orang berani amat.. siapa takut. Saya ambil botol
minyak dari tangannya lalu saya tuangkan sedikit
di tangan dan saya oleskan ke punggungnya.
Sambil senyam-senyum dia bilang kalau olesan
saya mantap dan rasanya tangan saya cocok
sekali di badannya. Tuh kan para cowok memang
hobby ngegombal.
Saya kira setelah itu selesai, ternyata tidak
semudah itu lolos darinya. Karena saya sudah
membantunya akhirnya dia menawarkan untuk
mengoleskan suntan oil itu ke badan saya.
Alasannya sih karena dia lihat saya belum
memakainya dan sayang kalau kulit saya yang
mulus ini terbakar sinar matahari. Kembali sikap
yang 'gentleman' menang.
Pertama sih, dia mengoleskan di punggung saya,
pelan-pelan sambil dipijat. Enak banget deh
rasanya. Karena ada tali bikini, dia bilang nggak
enak kalau nggak dilepas dan dia menawarkan
untuk membantu melepaskan ikatan tali bikiniku.
Namanya bikini kan cuma seutas tali
pegangannya, topless deh saya sekarang. Sudah
telanjur basah sih, terusin saja. Sambil memijat-
mijat, Steve bilang kalau dia suka sekali terhadap
pinggul saya dan dia pijat pelan-pelan. Saya pun
mengerang pelan, karena saya pinggul saya
cukup sensitif, jangankan dipijat, dielus saja bisa
bikin on kok.
Melihat respon saya, Steve malah tambah berani.
Karena dapat lampu hijau, tangannya pun mulai
turun ke paha saya yang makin panas dingin.
Ternyata tangannya yang pada awalnya
mengelus paha, mulai mencari-cari. Otomatis
saya buka kaki saya dan dia mulai menyingkap
tali celana bikini saya. Jarinya yang besar itu
berusaha masuk ke lubang kemaluan saya. Mana
mungkin saya diam. Saya memang enjoy sih
dikasih permainan jari oleh cowok, tapi tidak
terlalu suka masturbasi. Tangan Steve yang licin
karena minyak, tambah licin lagi kena juice dari
liang senggama saya. Setelah 10 menit bermain
dengan jari Steve yang diwarnai dengan desahan
dan teriakan dari mulut saya akhirnya saya
mendapatkan orgasme.
"You owe me one," kata Steve sambil tersenyum
manis.
"OK, it's your turn to get one too," jawabku.
Sudah terlihat kejantanan Steve yang mengeras
dan mengintip di bagian atas Speedo-nya.
Kelihatan sekali size-nya yang di atas rata-rata,
sudah faktor genetis kali ya kalau average size-
nya orang bule di atas orang Asia. Anyway,
performa tetap lebih penting daripada ukuran
khan? Para cowok setuju nggak nih? Saya mulai
melepas celana bikini saya dan dia pun melepas
celana renangnya. Wow.. nggak kuat nih..
ternyata benar dugaan semula. Dan nggak
cuman gede tapi juga keras. Setelah menjilati
kejantanannya sebentar, akhirnya saya
membimbingnya masuk ke 'sarang'nya.
"Aaahh.." kita berdua menjerit (untung masih
sepi) "Gila, memek kamu rapat amat.. licin tapi
rapat," kata Steve. Tidak cuma Steve yang
keenakan, saya juga sih. Rasanya punya dia
seperti masuk sampai mentok deh, 20 cm sih,
diameternya besar lagi.
Steve senang mmemainkan payudara saya.
Dicium, dipilin-pilin, dicubit dan dielus-elus.
Selama ini saya di atas, dia menikmati tiap
goyangan naik turun yang saya buat. Dia terlihat
enjoy sambil menyaksikan gerakan payudara
saya yang seirama dengan goyangan tubuh
saya, semakin terasa saat dia ikut bergoyang
seirama dengan saya.
Tiba-tiba dia berguling dan membuat saya berada
di bawahnya. Kaki saya diangkat ke bahunya dan
dia memasukkan kejantanannya lebih dalam lagi.
Saya pun semakin menjerit-jerit liar, "Aaahh..
Steve please, cepetin dong.. ahh.. oh.. oh.."
Keringat membasahi tubuh kami berdua. Sexy
sekali kelihatannya, tubuh kami mengkilap oleh
keringat dan minyak di bawah siraman sinar
matahari pagi. Steve merasakan otot-otot
kewanitaan saya mengejang dan sesaat
kemudian muncratlah cairan hangat dari dalam,
bersamaan dengan itu Steve pun mencabut
kemaluannya dan memuntahkan isinya di atas
perut dan payudara saya.
Warm, smells good dan taste good too. Saya
ratakan cairan steve di kedua payudara saya dan
setelah itu saya jilati jari-jari saya yang basah.
"Kamu keliahatan sangat seksi dan menantang
saat kamu menjilati jari-jarimu, enak kan
maniku?" tanya Steve. "Sungguh nikmat dan
membuatku seakan melayang di langit ketujuh,"
jawabku sambil tersenyum nakal. Kami berdua
berbaring sejenak dan kemudian memutuskan
untuk berenang di pantai. Sungguh nikmat
bercinta pada pagi hari di alam terbuka.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
2/1483
U-ON

inc Powered by Xtgem.com