watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
Airin istri temanku

Hendro adalah suami Airin sahabat istriku dia baru
pulang dari LA dan kebetulan adikku titip barang
buatku, sudah hampir 10 hari Airin menilponku
untuk mengambil barangnya tetapi aku masih
belum sempat juga, sampai tadi pagi Hendro sendiri
yang meneleponku, aku jadi sungkan maka
kuputuskan untuk mengambilnya siang ini.
Rumah Hendro yang di Kemang ini letaknya agak
ujung meski demikian, halaman rumahnya sangat
luas dan menyenangkan sekali. Ketika aku sampai
dirumahnya, tak kulihat Mercy Hendro yang
biasanya parkir digarasinya. Yang ada hanya BMW
putih milik Airin serta sebuah jip Pajero yang
diparkir agak jauh dari halaman. Dengan bersiul siul
aku turun dari mobil dan menuju pintu masuk
rumah Hendro, kulihat pintu itu tertutup dan tak
seorangpun yang nampak. Kupencet bel dipintu,
tapi tak seorangpun yang keluar, bila ada mobil
didepan, berarti mestinya ada orang didalam rumah
itu, aku menduga pasti Airin sedang sibuk
dikamarnya sehingga tak mendengar kedatanganku.
Karena sudah seringkali berkunjung jerumah ini,
maka aku langsung saja menuju pintu belakang
untuk mencari orang yang ada dirumah, karena
Hendro sudah bilang kalau dia atau Airin tak ada,
maka paketnya akan dititipkan pada yang dirumah.
Benar dugaanku, pintu belakang terbuka, tetapi
didalam senyap sekali, hanya sayup sayup
kudengar suara musik dari dalam. Aku jadi kuatir,
apakah terjadi sesuatu dengan Airin, dengan pelan
pelan aku masuk dan mencari sumber suara itu.
Rupanya suara itu datang dari salah satu kamar
diruang atas, maka aku segera naik keatas yang
kuketahui sebagai kamar pribadi Hendro dan
Airin.Dengan langkah pelahan aku menuju sumber
suara musik yang lembut itu, kulihat pintunya tidak
ditutup rapat sehingga suara musik itu dapat
terdengar sampai diruang bawah. Ketika kuintip dari
celah pintu yang terbuka, aku tak dapat melihat apa
apa, karenanya aku mendorong pintu itu lebih lebar
lagi agar aku dapat melihat apa yang ada dalam
kamar itu……..
Aku benar benar terkejut ketika aku berhasil melihat
kedalam kamar itu….kulihat Airin yang telanjang
bulat sedang berpelukan dengan seorang pria yang
masih berpakaian lengkap. Aku belum dapat melihat
wajah si pria, tetapi dari bentuk badannya dapat
kuperkirakan bahwa pria ini masih sangat muda dan
berperawakan tinggi. Pria itu asyik sekali menciumi
buah dada Airin yang putih montok itu, aku
berdebar debar menyaksikan semua ini, tak
kusangka bahwa Airin yang selama ini kelihatannya
alim ternyata suka menyeleweng, memang selama
ini aku sering juga membayangkan kecantikan Airin,
tubuhnya tinggi besar dengan profil seperti
perempuan India, kulitnya putih bersih dengan
badan yang agak sedikit kegemukan, tetapi
wajahnya cantik sekali dengan mata yang sayu dan
bibir yang selalu basah, cantik sekali. Apa yang
kulihat saat ini membuktikan kalau seleraku pada
Airin tidak keliru, badan Airin benar benar mulus,
meskipun perutnya agak gendut dan pinggangnya
lebar, tetapi jembutnya amit amit lebat sekali
menutupi nonoknya sampai mencapai pusarnya,
belum lagi ketiaknya rimbun sekali. Si pria itu
dengan telaten menciumi buah dada Airin serta
meremas remasnya dengan kalem sekali, dari jauh
kulihat lidahnya menjulur julur menjilati puting susu
Airin dan terus bergerak kebawah sampai kepusar
Airin, diantara suara musik kudengar erangan Airin
yang merasa keenakan dengan rangsangan yang
diberikan oleh pria muda itu.
Aku mengagumi ketelatenan pria itu, karena ia benar
benar kalem, karena semua gerakannya yang serba
tenang itu pastilah membuat Airin jadi tambah
bernafsu. Ketika ciuman sipria itu mencapai bagian
selangkangan Airin, kudengar Airin merintih agak
keras, rupanya sipria itu mulai menjilati nonok Airin
yang sudah merekah penuh dengan cairan itu.
Jilatannya sungguh membuat aku terkagum kagum,
ia dengan tenang mengangkat kedua kaki Airin tinggi
tinggi sehingga nonok Airin jadi terangkat keatas,
kemudian pria itu mengambil bantal dan
mengganjalnya dibawah pantat Airin. Dengan posisi
seperti itu ia mulai menjilati belahan nonok Airin
sampai kelubang dubur Airin. Airin kulihat hanya
bisa menggerak gerakkan pantatnya saja, rupanya ia
benar benar kegelian oleh service yang diberikan
oleh sipria itu. Mendadak Airin berusaha untuk
bangkit, si priapun lalu mendekati Airin yang
membisikkan sesuatu ketelinganya. Mendengar itu
sipria yang ternyata seorang anak muda dengan
wajah yang tampan sekali lalu tersenyum dan mulai
membuka pakaiannya. Aku jadi tambah kagum
dengan anak muda yang bersama Airin ini, karena
ternyata kontolnya juga hebat meskipun
kuperkirakan tidak sepanjang kepunyaanku, tetapi
bentuknya kekar dan ujungnya yang pelontos
kelihatan lebih besar dari batang kontolnya sehingga
menyerupai jamur. Begitu ia sudah telanjang
dengan ****** ngaceng yang mendongak keatas,ia
segera mendekati Airin yang sudah berbaring
terlentang itu, kemudian ia mendekatkan kontolnya
kedekat wajah Airin sementara ia sendiri
mendekatkan wajahnya kedekat nonok Airin.
Dengan posisi tersebut keduanya bebas untuk saling
menikmati alat kelamin pasangannya. Benar saja,
dengan rakus Airin memasukkan ****** sipria tadi
kemulutnya dan menghisapnya sambil
memejamkan mata, sementara sipria kembali lagi
asyik dengan menjilati nonok Airin yang menganga
itu. Aku lebih tertarik dengan cara sipria itu menjilati
nonok Airin, karena kulihat lidahnya yang panjang
itu menjulur masuk kedalam liang nonok Airin dan
bukan sekedar menjilati tepi tepi nonok Airin yang
sudah membengkak itu. Kulihat itil Airin justru
dibiarkannya menganggur sehingga kadang kadang
justru Airin yang mengulurkan tangannya untuk
menggosok itilnya sendiri. Benar benar hebat anak
muda itu, kontolnya yang lurus itu dengan lancar
masuk kedalam mulut Airin dan ketika dikeluarkan,
Airin menarik kulitnya kebawah sehingga ujungnya
yang seperti topi baja itu terbuka lebar, dengan
guratan yang dalam memisahkan ujung ******
dengan batangnya. Dipusat rasa geli itulah Airin
menjulurkan lidahnya dan menjilatinya berulang
ulang sampai sipria itu menggeliat geliat menahan
geli. Aduh betul betul gila yang dilakukan orang
orang ini, aku sudah tak kuat menyaksikan semua
ini, kontolku yang ngaceng sampai terasa sakit
karena terjepit celanaku, tetapi aku tak dapat berbuat
apa apa kecuali melihat saja. Hebatnya mereka betul
betul menikmati permainan pendahuluan ini, karena
sampai sebegitu lama belum kelihatan gelagatnya
mereka akan mulai bersetubuh yang sebenarnya.
Aku makin yakin kalau Airin adalah seorang
hyperseks, aku merasa benar benar kecolongan,
karena tak pernah kusangka kalau Airin begitu hot
dan akhli dalam hubungan seks. Isteriku yang
selama ini kuanggap jago, ternyata masih belum
ada seujung kuku dibanding dengan Airin, padahal
bila dilihat dari posturnya, maka isteriku adalah
seorang seks maniak, karena isteriku agak bungkuk
dan aku diam diam juga tahu kalau isteriku juga
suka main dengan pria lain, tetapi selama ini aku
diam saja karena teman mainnya rata rata orang
yang dari kalangan atas dan aku yakin kemampuan
mereka tidak diatasku. Kenapa isteriku kok mau
main main dengan mereka, penyebabnya hanya
satu, isteriku juga menyukai avontuur, jadi
hubungan seks yang sifatnya curi curi itu sangat
disukai oleh isteriku. Akupun juga suka seks seperti
ini, tetapi sampai saat ini aku dan isteriku belum
pernah saling terbuka, mungkin kalau kami bisa
terbuka maka makin banyak kenikmatan yang bisa
aku reguk.
Lamunanku jadi buyar ketika kulihat Airin berdiri
sambil melap nonoknya dengan sehelai handuk,
sementara si pria itu berdiri juga disampingnya
sambil memperhatikan semua gerakan Airin. Selesai
membersihkan nonoknya Airin berjongkok didepan
sipria dan mulai lagi mengulum ****** si pria itu,
dari kejauhan kulihat si pria memegang kepala Airin
yang sudah menelan habis batang kontolnya itu.
Rupanya Airin hanya sekedar membersihkan ******
sipria itu agar tidak berlendir karena setelah itu ia
mengeluarkan ****** si pria itu dan langsung
memeluk sipria sambil berdiri serta mengangkat kaki
kirinya keatas tempat tidur. Dengan posisi seperti itu,
si pria muda menggenggam kontolnya sendiri dan
menepatkannya diantara selangkangan Airin, setelah
dirasakan sudah masuk Airin langsung mengangkat
kedua kakinya dan melingkarkan kepantat sipria
sementara dari belakang kulihat ****** sipria itu
lenyap diantara selangkangan Airin. Dengan sambil
memegang pantat Airin dan Airin merangkulkan
tangannya dipundak keduanya asyik berciuman.
Aku benar benar tak tahan, aku pergi menjauh dari
kamar itu dan mengeluarkan handphone untuk
menghubungi Airin dikamarnya itu, aku sudah
benar benar nekad ingin ikut nimbrung dalam
permainan itu, dan aku sudah tidak memikirkan
akibatnya lagi,rasanya apapun yang terjadi aku akan
hadapi yang penting ngacengku ini bisa hilang.
Dari kejauhan kudengar tilpon Airin berdering, tetapi
tidak juga diangkat, aku yakin bahwa Airin sedang
menguber kenikmatan jadi dia agak acuh dengan
dering tilpon itu, tetapi aku tak mau kalah aku juga
terus menunggu… Akhirnya telepon itu diangkat
juga, jantungku dag dig dug karena tegangnya,
"Hallo….siapa ya ?" kudengar suara Airin yang agak
serak dan mendesah. Aku yakin Airin menerima
tilponku itu sambil terus bersetubuh, " Airin ya…ini
aku Roy, kenapa sih kok lama menerimanya ?" "Oh
Roy, maaf aku sedang dikamar mandi, ada apa Roy,
apa kamu mau ambil paket dari LA ?" Dalam hati aku
tertawa mendengar kebohongan Airin itu, "Nggak
Rin, kok rasanya suaramu aneh sepertinya kamu
sedang menikmati sesuatu gitu lho" Sambil
berbicara begitu aku kembali mendekati pintu kamar
tadi, ketika kuintai benar dugaanku, tubuh Airin
masih bersatu dengan tubuh sipria itu, tetapi
sekarang posisinya lain, sipria itu berbaring
sementara Airin duduk dipangkal pahanya, aku
yakin bahwa saat itu ****** sipria terbenam dalam
nonok Airin. Mendengar perkataanku Airin tertawa "
Menikmati apa Roy ?" Barangkali aja kamu sedang
main dengan Hendro ya ?" Airin tertawa dan berkata
lagi "kamu ini ada ada saja Roy", aku lalu menjawab
dengan agak berbisik " Rin, aku sebenarnya sudah
dalam rumahmu, aku sudah lihat kamu main main
sama cowok dikamarmu, aku sekarang nunggu
kamu dikamar sebelah, cepetan deh" Tanpa
menunggu jawaban Airin, tilpon kututup dan aku
masuk kekamar sebelahnya dan menunggu dengan
berdebar debar.
Lebih dari lima menit Airin tidak juga kunjung
muncul, aku jadi berpikir apakah dia menyelesaikan
hajatnya terlebih dahulu ataukah dia lagi bingung
menyuruh sicowok itu untuk pergi. Tapi aku yang
sudah terangsang nggak karuan ini langsung aja
mencopot celana panjangku dan dengan separuh
telanjang karena bajuku masih kupakai aku duduk
dikursi sambil mengelus elus kontolku yang rasanya
jadi tambah panjang dari biasanya itu. Saat itulah
pintu kamar terbuka dan Airin masuk kekamar itu,
wajahnya pucat pasi dan gemetaran, Airin hanya
memakai duster yang kelihatan sekali kalau
didalamnya dia tak memakai apa apa, karena kulihat
susunya bergerak gerak ketika ia berjalan. Airin
dengan wajah pucat mencoba untuk tersenyum
melihat aku yang separuh telanjang itu. Tanpa
banyak bicara aku langsung berdiri dan mendekati
Airin, aku langsung merangkul Airin dan
menciumnya. Airin diam saja, entah karena
perasaan takut atau bagaimana, aku tak perduli aku
langsung membuka dusternya sambil bertanya,
"Dimana anak tadi Rin ?" Airin tak menjawab, begitu
duster Airin terbuka benar dugaanku Airin tak
memakai apa apa dibalik duster itu, aku langsung
mengulum pentil susunya yang coklat itu dan
tangannya kubimbing agar memegang kontolku
yang panas itu. Airin tetap diam saja, kudorong
Airin keatas tempat tidur yang ada dikamar itu dan
begitu ia sudah terbaring langsung kukuakkan
pahanya dan kucobloskan kontolku.
Tiba tiba saja Airin berkata "Roy apa cukup masuk
dipunyaku, hati hati lho " Aku membatalkan untuk
memasukkan kontolku langsung, lalu aku
mengambil ludah dengan jariku untuk kuoleskan
keujung kontolku, setelah kulihat basah dan licin
barulah kumasukkan lagi diantara bibir nonok Airin
yang membengkak itu. Kulihat Airin memejamkan
matanya sambil menggigit bibir, sekali sentak
kontolku amblas masuk kedalam liang nonok Airin.
Saat itulah Airin merintih dan secara refleks
tangannya memelukku, kubalas pelukannya dan
kucium bibir Airin yang tebal dan merekah itu,
sengaja aku membiarkan kontolku mentok
terbenam didasar nonoknya karena aku menunggu
agar dia yang menggoyangkan pantat untuk
merasakan enaknya kontolku, aku hanya menciumi
dan menggigiti bibirnya sambil tanganku meremas
remas susunya yang kenyal dan montok itu, benar
saja tak lama kemudian mulai kurasakan goyangan
pantat Airin berusaha untuk menepatkan ujung
kontolku dibagian yang paling sensitif didalam
nonoknya, awalnya pelan pelan kurasakan ujung
kontolku digosok gosok dinding rahim Airin, lama
kelamaan gosokan itu makin keras dan akhirnya
menggila karena Airin yang sudah hilang
sungkannya sekarang benar benar menggoyang
pantatnya agar supaya terasa nikmatnya, aku sendiri
begitu melihat Airin sudah bereaksi langsung kupacu
kontolku dengan gerakan memutar juga untuk
mengimbangi Airin, seperti dugaanku, nonok Airin
tidak terlalu peret, bahkan boleh dikatakan longgar,
namun nikmatnya berpetualang menyebabkan
persetubuhan ini benar benar terasa lain, apalagi
Airin sangat pandai membuat ujung kontolku seperti
digerus setiap kali mentok didasar nonoknya. Kami
sama sekali tak ada niatan untuk berganti posisi
karena yang kami kejar hanyalah puncak
kenikmatan yaitu memancarnya air mani kami
secara bersamaan.
Suara kontolku yang keluar masuk diliang
berkecipak karena liang Airin sudah penuh dengan
lendir yang membuat liang Airin jadi becek nggak
karuan. Airin sendiri yang sudah seperti orang
kesurupan tanpa sungkan menjilati dadaku dan
kadang kadang menggigit pundakku, rasa geli yang
mengumpul diujung kontolku membuat aku jadi tak
tahan lagi, dengan melenguh keras kusemprotkan
air maniku sementara itu Airin sendiri juga
mencengkeram pundakku dan menjepitkan kedua
kakinya kepahaku, dia juga mencapai puncak
kepuasannya.
Kubiarkan saja Airin yang kelelahan terbaring lemas
sambil memejamkan matanya, kuperhatikan cuping
hidungnya penuh dengan bintik keringat, wajahnya
yang cantik membuat penampilannya sangat
anggun, aku tak tahu apa yang terjadi dalam rumah
tangganya, apakah Hendro tahu semua ini, dan
mengapa Airin begitu berani memasukkan laki laki
disiang hari bolong seperti ini, kenapa tak ada yang
dikhawatirkannya, aku menduga pasti ada sesuatu
yang misterius dirumah ini, tetapi aku tak perduli,
karena urusanku hanyalah dengan Airin sendiri dan
kalau boleh dikatakan lebih khusus lagi dengan
nonok Airin yang membuat birahiku jadi naik itu.
Ketika membuka matanya, wajah Airin langsung
merona merah, dia sangat malu kepadaku dengan
semua ini katanya "Roy, kamu jangan bilang pada
Hendro ya, aku malu sekali lho" Aku tak menjawab
hanya kucium bibirnya yang tebal dan merangsang
itu. Airin berkata lagi " Tak nyana lho Roy kalau
kamu mendadak muncul, bikin aku jadi kaget sekali
" "Roy kapan kapan kita keluar saja ya, apakah Novie
juga mengerti kalau kamu jagoan seperti ini ?" Aku
hanya tersenyum saja " Ayo deh aku pulang dulu
ya, entar kalau Hendro datang bisa gawat nich,
kemana cowok tadi Rin ?" Airin menjawab kalau
cowok tadi sudah disuruhnya pulang. Airin
langsung berdiri dan memakai dusternya serta
mengantarku kedepan. Aku sengaja tak mau
bertanya macam macam, tetapi aku percaya bahwa
Airin juga tahu kalau Hendro juga suka main
perempuan jadi scorenya draw. Aku menaiki
mobilku sambil tersenyum sendiri karena teringat
akan pengalamanku sendiri dengan Novie isteriku…


Adult | GO HOME | Exit
2/2580
U-ON

inc Powered by Xtgem.com