watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Cerita sexs
3ABG vs tante girang

Aku masih duduk di bangku SLTP saat itu. Di saat
aku dengan teman-teman yang lain biasa pulang
sekolah bersama-sama. Usiaku masih terbilang
hijau, sekitar tiga belas tahun. Aku tidak terlalu tahu
banyak tentang wanita saat itu. Di kelas aku
tergolong anak yang pendiam walaupun sering juga
mataku ini melirik pada keindahan wajah teman-
teman wanita dikelasku waktu itu.
Hal ini jugalah yang membawa aku bersama 2
temanku Bambang dan Eko kedalam sebuah
pengalaman yang tak terlupakan bagi kami saat
duduk dibangku SLTP dulu. cerita seks tante girang
terbaru hanya di sexceritadewasa.com.
Semuanya bermula dari kegigihan Bambang
terhadap perempuan. Kebiasaannya untuk tak
melewatkan barang sedetikpun perhatiannya
terhadap keindahan wanita membawa aku, dia dan
Eko kesebuah rumah di komplek pemukiman Griya
Permai. Komplek perumahan yang biasa kami lewati
saat pulang menuju kerumah masing-masing
Mulanya aku dan Eko sedang asyik bercanda,.
Secara tiba-tiba Bambang menepuk pundakku
dengan keras. Matanya tertuju kesatu rumah
dengan tajamnya. Ternyata disana kulihat ada
seorang wanita dengan mengenakan rok mini baru
saja keluar meninggalkan mobilnya untuk membuka
pintu pagar rumah.
“Heh, bang. Kenapa sih elu tiap lihat perempuan
mata elu langsung melotot kayak begitu ?” tegurku.
“Elu itu buta ya, wan. Elu kagak lihat bagaimana
bongsornya bodi tuh wanita ??” balasnya cepat.
“Bambang, Bambang.. bisa-bisanya elu nilai
perempuan dari jarak jauh begini-ini” sambung Eko
“Itu mata.. apa teropong”
“Wah, kalau untuk urusan wanita kita nggak pake
mata lagi, men. Nih, pake yang disini nih.. dibawah
sini” jawab Bambang sambil menunjuk-nunjuk
kearah kemaluannya.
“Kalau gua udah ngaceng, perempuan diseberang
planet juga bisa gua lihat” kata Bambang dengan
senyum penuh nafsu.
“Jadi sekarang elu lagi ngaceng, nih ?!” tanya gue
yang sedari tadi hanya bisa tenggelam dengan
pikiran-pikirannya.
“So pasti, men. Nih kontol udah kayak radar buat
gua. Makanya gua tahu disana ada mangsa” jawab
Bambang dengan lagi-lagi menunjuk ke arah
kemaluannya.
“Gila lu, bang” kataku.
“Ha-alah, enggak usak munafik deh mam, elu juga
ngaceng kan, waktu melihat roknya si Dina kebuka
di kelas. Gua kan tau… elu juga kan gong ?” balas
Bambang cepat.
“yah, itu kan kebetulan. Bukannya dicari, ya kan
mam ?” tanya Eko kepadaku.
Aku sendiri hanya bisa tersipu malu mendengarnya.
Didalam hati aku memang mengakui
“Sekarang begini aja” ujar Bambang kemudian “Elu
pada berani taruhan berapa, kalau gua bisa masuk
kerumah tuh wanita ?”
“Elu itu udah gila kali ya, bang. Elu mau masuk
kerumah itu perempuan ??” jawabku cepat.
“Udah deh.. berapa ? Goceng ??”tantangnya kepada
kami. Sejenak aku, dan Eko hanyut dalam
kebingungan. Teman kami yang satu ini memang
sedikit nekat untuk urursan wanita.
“Goceng ??”potong Eko cepat “Wah gua udah bisa
beli mie bakso tuh”
“Ha-alah, bilang aja kalau elu takut jatuh miskin. Iya
kan, ko ?” balas Bambang dengan sedikit menekan.
“Siapa bilang, kalau perlu, ceban juga hayo” jawab
Eko tak mau kalah.
“Oke, oke.. heh, heh, heh. Sekarang tinggal elu nih,
wan. Kalau melihat tampang elu sih, kayaknya gua
ragu”
“Heit tunggu dulu” ujar gue. Gue langsung cepat-
cepat merogoh kantong celananya. Selembar uang
kertas lima ribuan langsung dikibas-kibaskan
didepan kedua mata Bambang.
“Gua langsung buktikan aja sama elu.. nih”
“Oke. Sekarang elu pada buka tuh mata lebar-lebar”
kata Bambang kemudian.
Bambang langsung berjalan menuju kerumah yang
dimaksud. Tampak disana sang pemilik rumah telah
memasukkan mobilnya. Saat ia hendak menutup
pagar, aku lihat Bambang berlari kecil
menghampirinya. Disana kulihat mereka sepertinya
sedang berbicara dengan penuh keakraban. Aneh
memang temanku ini. Baru saja bertemu muka dia
sudah bisa membuat wanita itu berbicara ramah
dengannya, penuh senyum dan tawa.
Dan yang lebih aneh lagi kemudian, beberapa saat
setelah itu Bambang melambaikan tangannya kearah
kami bertiga. Dia mengajak kami untuk segera
datang mendekatinya. Setelah beberapa langkah aku
berjalan, kulihat Bambang bahkan telah masuk ke
pekarangan rumah menuju ke pintu depan rumah
dimana wanita itu berjalan didepannya. Bambang
memang memenangkan taruhannya hari itu. Di
dalam rumah kami duduk dengan gelisah,
khususnya aku. Bagaimana mungkin teman kami
yang gila perempuan ini bisa dengan mudah
menaklukkan wanita yang setidaknya dua puluh
tahun lebih tua usianya dari usia kami. Sesaat setelah
Bambang selesai dengan uang-uang kami
ditangannya, akupun menanyakan hal tersebut.
“Gila lu, bang. Elu kasih sihir apa tuh wanita, sampai
bisa jinak kayak merpati gitu ??” tanyaku penasaran.
“Heh, heh, heh.. kayaknya gua harus buka
rahasianya nih sama elu-elu pada” jawabnya.
“Jelas dong, bang. Goceng itu sudah cukup buat gua
ngebo’at. Elu kan tahu itu” tambah Eko lagi.
“Begini. Kuncinya itu karena elu-elu semua pada
blo’on” jelas Bambang serius.
“Apa maksudnya tuh !” tanya gue cepat.
“Iya, elu-elu pada blo’on semua karena elu-elu kagak
tahu kalau perempuan itu sebenarnya tante gua..
tante Ayu, dia istrinya om harso, adik mama gue”
tambahnya lagi.
“Wah, sialan kita sudah dikadalin nih sama…
playboy cap kampak” kata Eko.
“Itu kagak sah, bang. Itu berarti penipuan”sambung
gue.
“Itu bukan penipuan. Kalau elu tanya apa gua kenal
kagak sama tuh perempuan, lalu gua jawab
enggak.. itu baru penipuan” jelas Bambang.
Untung aja pertengkaran diantara gue dan teman-
teman saat itu nggak lama karena tidak lama tante
ayu yang ternyata tante si Bambang itu datang
dengan membawa minuman segar buat kami.
“Ada apa kok ribut-ribut. Kelamaan ya
minumannya ?” tanya tante Ayu. Suaranya
terdengar renyah ditelinga kami dan senyumannya
yang lepas membuat kami berempat langsung
terhenyak dengan kedatangannya yang tiba-tiba.
“Ah, nggak apa-apa tante” jawab Eko.
Bambang yang duduk disebelahnya terlihat serius
dengan pikirannya sendiri. Baju t-shirt yang
dikenakan tante Ayu memiliki belahan dada yang
rendah sehingga disaat beliau membungkuk
menyajikan gelas kepada kami satu-persatu,
Bambang terlihat melongok-longokkan kepalanya
untuk dapat melihat isi yang tersembunyi dibalik
pakaian beliau saat itu. Aku sendiri bisa
menyaksikannya, kedua payudara beliau yang
besar, penuh berisi. Menggelantung dan
bergoncangan berulangkali disetiap ia
menggerakkan badannya.
“Ini tante buatkan sirup jeruk dingin untuk kalian,
supaya segaran” jelas tante Ayu ”Hari ini panasnya,
sih”
Saat tante Ayu selesai dengan gelas-gelasnya, iapun
kembali berdiri tegak. Keringat yang mengucur
deras dari kedua dahinya memanggil untuk diseka,
maka beliaupun menyekanya. Tangan beliau
terangkat tinggi, tanpa sengaja, ketiak yang putih,
padat berisi terlihat oleh kami. Beberapa helai
bulunya yang halus begitu menarik terlihat.
Jantungku terasa mulai cepat berdetak. Karena saat
itu juga aku tersadarkan kalau dibalik pakaian yang
dikenakan tante Ayu telah basah oleh keringat. Lebih
memikat perhatian kami lagi, disaat kami tahu
bahwa tante Ayu tidak mengenakan BH saat itu.
Kedua buah puting susunya terlihat besar
menggoda. Mungkin karena basah keringatnya atau
tiupan angin disiang hari yang panas, membuat
keduanya terlihat begitu jelas dimataku. Aku sendiri
tidak ambil pusing dengan lingkungan disekitarku
karena tongkat kemaluanku telah berdiri keras tanpa
bosan. Rasanya aku ingin sekali melakukan onani
bahkan, kalau mungkin, mengulum kedua puting
susu beliau yang menantang dengan berani.
“Tante habis mengantar om kalian ke bandara hari
ini. Jadi tante belum sempat beres-beres ngurus
rumah, apa kabar mama papa kamu bang?” katanya
lagi.
“eh oh, baik2 aja tante, tante kapan dong main ke
rumah lagi” Bambang tampak grogi.
“duh tante lagi sibuk2nya ngurusin bayi, dulu juga
tante ngurusin kamu, skr kamu udah ABG gini”
tante ayu mencubit pipi Bambang. Bambang
tersipu.
Ditengah pesona buah dada yang menggoda nafsu
birahi kami semua, perhatian terpecah oleh tangisan
suara bayi. Aku baru tahu kemudian, bahwa itu
adalah anak tante Ayu dan om harso yang bungsu.
Anak mereka baru dua dan yang sulung sudah kelas
6 SD. Jadi agak jauh bedanya dengan yang ke dua.
Beliaupun terpanggil untuk menemuinya dengan
segera.
“Kalian minum dulu, ya. Tante kebelakang dulu.. oh,
iya Bambang. Tadi mama kamu tlp, nanti kamu
jangan lupa tlp rumah ya bilang kalo kamu di sini”
“Iya tante.” kata Bambang.
Hanya selang beberapa menit kemudian, tante Ayu
sudah menemui kami kembali di ruang tamu.
Namun satu hal yang membuat kami terkejut
kegirangan menyambut kedatangannya dikarenakan
beliau terlihat asyik menyusui bayinya saat itu. Bayi
yang lucu tetapi buah dada yang menjulur keluar
lebih menyilaukan pandangan jiwa muda kami
berempat. Beliau sudah memakai BH namun satu
cup nya di buka untuk menyusui bayinya.
Tante Ayu terlihat tidak acuh dengan mata-mata liar
yang menatapi buah dada segar dimulut bayinya
yang mungil. Ia bahkan terlihat sibuk mengatur
posisi agar terasa nyaman duduk diantara Bambang
dan Eko saat itu.
“Bagaiman sirup jeruknya, sudah diminum ?” tanya
tante Ayu cepat.
“Sudah , tante” jawab Bambang pendek. Matanya
menatap tajam kearah samping dimana payudara
tante Ayu yang besar dan montok terlihat tegas
dimatanya.
“Ini namanya Bobby” jelas tante Ayu lagi sambil
menatap anak bayinya yang imut itu “Usianya baru
sembilan bulan”
“Wah, masih kecil banget dong tante” balas
Bambang.
“Iya, makanya baru boleh dikasih susu aja”
“ASI ya, tante ?” tanya Bambang polos.
“Oh, iya. Harus ASI, nggak boleh yang lain” jelas
beliau dengan serius.
“Kalau orang bilang susu yang terbaik itu ASI,
tante ?”
“Betul, Bambang. Dibandingkan dengan susu sapi
misalnya. Ya, susu ibu itu jauh lebih bergizi.. heh,
heh, heh” tambah tante Ayu penuh yakin.
“Mamaku juga suka bikinkan saya susu setiap pagi,
tante” kata Bambang menjelaskan.
“Oh, iya… bagus itu”
Tante Ayu diam sejenak. Beliau memperhatikan
bayinya yang sudah mulai terlihat tidur. Namun
Bambang terlihat mulai berharap sesuatu yang lain
dari payudara beliau yang besar menggoda.
“Tapi susu yang saya minum setiap hari.. ya, susu
sapi tante” sambung Bambang lagi penasaran.
Sementara tante Ayu masih terlihat sibuk dengan
bayinya . Namun beberapa saat setelah itu beliau
mengatakan sesuatu yang mengejutkan kami.
“Susu ibu tetap lebih bagus. Bahkan di India ada
yang bisa menyusui anaknya hingga berusia
sepuluh tahun”
“Wah, asyik juga tuh” sela Eko cepat.
Tante Ayu hanya tersenyum simpul.
Bambang terus menyerocos tentang keinginannya
sesekali mencoba ASI. Kami hanya tegang
mendengarkan ocehan Bambang, takut sekali tante
Ayu marah mendengarkan ocehan anak 13 tahun
yang mulai terasa kurang ajar itu. Kami takut Om
Har tiba-tiba pulang dan tante mengadu kemudian
kami semua dihajar suami tante Ayu yang terkenal
galak itu.
Tiba2 entah mendapat ide gila dari mana Eko yang
sedari tadi hanya duduk diam mendengarkan
nyeletuk dengan seenakknya.
“Coba ya kita bisa cicipin asi tante, duh pasti asyik
ya?”
Kami semua, apalagi Bambang terkejut setengah
mati. Tentunya dia lebih kaget krn itu adalah
tantenya sendiri. Jantungku terasa berhenti berdetak
saking kagetnya. Rasanya ingin lari saja dari ruangan
itu karena malu dan takut dimarahi. Ternyata Tante
Ayu tidak marah.
“yah kalo kalian mau, di dapur ada tuh ASI tante
yang di peras dan masukan dalam botol.
Kami semua berpandangan.
“maksud kami langsung minum dari sumbernya
tante’ kata Eko malu2. Tante Ayu melotot, Km sudah
siap dia meledak mengomeli kekurangajaran Eko.
Tapi ternyata tidak. Ia malah tertawa cekikikan,
dadanya berguncang2.
“aduhhh kalian ini nakal sekali ya. Kalo langsung
berarti kalian liat buahdada tante dong. Kalo kalian
masih 7-8 th tante pasti berani kasih kalian
kesempatan begitu. Tapi kalian susah besaar, sudah
ABG, 13 tahun kan kamu Bambang dan Eko? Irwan
kamu malah udah 14 tahun kan?
Kami mengangguk serempak.
“emang kenapa kalo udah 14 tante?” aku
memberanikan diri bertanya.
Tante menggosok2 rambutku dengan lembut.
“kalo sudah besar sudah ada nafsunya Irwan
sayang. Masa mau liat buahdada wanita dewasa?
terlalu besar resikonya memberikan payudara tante
untuk kalian hisap,”
Mendengar tante menyebut kata “buahdada” saja
sudah membuat darahku berdesir, aku yakin begitu
juga dengan teman2ku. Namun setelah kami semua
membujuk tante, serta berusaha meyakinkan tante
bahwa kami tidak akan berbuat lebih dari mencicipi
asi tante, beliau luluh juga. Apalagi setelah melihat
mata Eko yang tampak sangat ‘ngenes’
menginginkan pengalaman baru yang bagi kami
saat itu sudah sangat luar biasa.
“ya udah, tante mau deh. Tapi janji ya, kalian udah
selesai sebelum oom kalian pulang”
“iya iya tante”
“Bambang, kalo papa mama kamu tau kamu nakal
gini sama tante, bisa dicabut uang jajan kamu.
Apalagi kalo tante bilang om harso, bisa dihajar
kamu abis2an”
“ya jangan ngadu dong tante’ Bambang ketakutan.
“Dan janji ya kalian. hanya minum asi saja, tante
nggak pengen kalian macem-macem sama tante.
Kalian kan bakalan liat payudara tante. Biar
gimanapun kalian kan udah jadi laki-laki kecil dan
bertiga pula, takut juga tante sendirian cewek di
tengah 3 laki2 di rumah kosong gini pula. Kl tiba2
tiba kalian lepas kontrol gimana?
“Nggak kok, tante, kami janji” sambil berkata begitu
mata kami bertiga tidak lepas dari dada tante Ayu
sambil meneguk ludah berkali2. Tentunya kami akan
berkata apapun agar mimpi km terpenuhi saat itu.
Kami tidak sabar menanti pemandangan indah itu
sebentar lagi. Tante sepertinya menyadari hal itu dan
tersenyum2 sendiri melihat kami tingkah bertiga.
Tante meminta ijin untuk menaruh si bayi sejenak di
boxnya. Kami duduk rapi berjejer di sofa. Tak lama
tante muncul lagi dan berdiri di depan kami. Kami
duduk manis dengan tegang. Tante hanya
senyum2.
“Siap? Godanya.
“Ssss sssi ssiap tante” kata kami hampir serentak.
Tante menyunggingkan senyum sekali lagi, maniss
sekali.
Pemandangan yang ditunggu2 pun datanglah
sudah. Tante meloloskan bagian atas dasternya yg
sdh dlm posisi terbuka kancing atasnya secara
perlahan. Kini bagian atas tubuh mulus itu hanya
tertutup BH saja. Bagian bawah masih tertutup
daster yang tersangkut di pinggangnya. Seksi
abisss!! Jantung kami bertiga seperti ensemble
perkusi saja berdetak kencang sekali, untung saja
tante tidak mendengar. Kemudian tangannya meraih
ke belakang punggunnya, meraih hook BH dan
melepaskannya. Mata kami mengikuti setiap
milisecond gerakan tante membuka bh tersebut dan
memperlihatkan kulit dadanya yg putih mulus.
Seperti kartu yang dipirit, dada kirinya tersingkap.
Kini payudara kirinya benar2 bulat2 terpampang di
hadapan kami tanpa terhalang kepala bayi lagi. Mula2
tante hanya membuka salah satu cupnya saja. Tapi
kami protes.
“Dua2nya aja tante”.
“Ih, buat apa, hayoo mulai nakal ya, kalian
sebenernya cm mau liat buahdada tante aja ya?
Dasar ABG genit” kerling tante Ayu manja.
“nggak kok tante, cuman kan kita bertiga, nanti gk
cukup cuman satu payudara untuk kami”
“Ampun kamu pinter banget berdebat sih, iya deh
tp janji ya jgn liar ngeliat tante telanjang dada yaa”
sambil berkata demikian tante menuruti kemauan
kami dengan membuka cup yang satunya lagi.
“nihh, puas?” goda tante ayu sambil mengerling
menggoda ke arah kami.
Barulah terpampang di depan kami lengkap
sepasang payudara yang super indah. Sungguh
tidak ada celanya. Dengan puting yg merah muda,
padhal usia tante sudah hampir 35 th tp mungkin
karena kulitnya yang sangat putih dan perawatan
yang baik sehingga payudaranya masih terliat
sangat mengkal dan kencang, dg puting yg imut
warna muda dan posisi mengacung ke atas. Tentu
saja kami bengong, bungkam seribu bahasa sambil
bengong menatap benda terindah yang pernah
kami liat saat itu. Tante Ayu tersenyum meliat
kegenitan bocah2 itu.
“gimana? masih montok kan? Kalian suka gk?”
serentak kami menjawab: “suka suka tante”
“Puas2in deh liat, tante ngerti kok anak2 sebaya
kalian kayak apa. Tp jangan lama-lama ya, tante
nggak punya banyak waktu, oom kalian bentar lagi
pulang lho, katanya kan mau minum susu, bukan
liatin dada istri orang” tegur beliau mengingatkan.
Dia duduk di sofa, kami saling berpandangan siapa
yang duluan mulai. Akhirnya Ekopun memulai
duluan. Ia duduk di samping tante, mula2 ia
memegang tante tante dan dipinggirkannya agar
tidak menghalangi tubuhnya yang duduk merapat
wanita cantik itu. Dengan gemetar dia mendekatkan
mulutnya ke puting yang sangat menggoda
tersebut. Tante tampak sedikit grogi. Dan akhirnya
sampailah mulut Eko di surga dunia tersebut. Kedua
bibirnya mengatup dan mengunci putting kiri tante.
Dia langsung tergegas menghisapnya. Tante Ayu
melenguh perlahan. Maklum, kali ini ‘bayi’ yang
menyusu padanya adalah remaja tanggung dengan
gigi yang lengkap! Tangan tante memegang kepala
eko. Ia menggigit bibir bawahnya dan matanya
mendelik ke atas. Pasti karena perasaan aneh yang
melandanya saat itu.
Sungguh pemandangan yang menegangkan.
Seorang wanita dewasa yang sangat cantik dan
sintal menurut kami, sudah menikah, membiarkan
mulut seorang anak tanggung hinggap di
payudaranya yang putih mengkal. Susu keliatan
mengalir deras ke dalam mulut Eko. Keliatan dari
mulut teman kami itu yang menggembung penuh
oleh cairan. Dengan nekad Eko melanjutkan dengan
meremas buah dada beliau serta mulai berani
memainkan puting susunya dengan beberapa
gerakan memelintir
“Pentil yg satunya nggak usah dipencet-pencet lagi.
Udah keluar kok. Kamu coba langsung
menghisapnya kayak anak tante ini” jelas beliau lagi.
Setelah berapa lama, Eko pun tampak puas. Ia
menarik mulutnya dari putting tante ayu yang
keliatan mulai memerah sambil menyeka mulutnya.
Sesekali ia melepas kenyotannya dan memainkan
putting tante dengan sapuan melingkar lidahnya
mengelilingi putting itu. Tante protes.
“Okhh Eko, apa2an sih kamu, jangan gitu, jangan
dijilat2 doong” Eko menurut namun sesekali ia
mencuri2 lagi kesempatan. Akhirnya tante keliatan
rada kesal dan mendorong Eko menjauh.
“udah ah, cukup ah kamu, genit banget sih, jelek”
dengan wajah dicemberut2kan, Eko menarik diri
sambil nyengir.
Kini giliran Bambang. Awalnya dia juga tampak
grogi banget, maklum, tante ayu kan istri oomnya
sendiri. Dia kebingungan mengambil posisi harus
bagaimana mulai menyusu. Aku dan Eko tidak
tinggal diam untuk membantu. Tante pun kami
baringkan dlm posisi telentang di sofa. Mula2 tante
bingung tapi tetap menurut juga. Aku dan Eko
meratakan kakinya di sofa, mata kami nanar melihat
daster tante yg tipis dan menerawang,
memperlihatkan celana dalamnya di balik itu. Ada
bayangan hitam di sana, apalgi kalo bukan bulu2
halus kemaluan. Angan2 kami terus melambung
tinggi mengharapkan dapat menikmati sesuatu yg
lebih dari ASI malam itu. Apalagi kalau bukan ‘sari’
tante, tante Ayu sebagai wanita seutuhnya. Namun
tentunya kita tidak bisa berharap angan itu akan
menjadi kenyataan, untuk bisa berbuat ini saja kami
sudah sangat beruntung.. Bambang merangkak di
atas tubuh putih mulus itu. Mulutnya melahap dg
rakus payudara kiri tante Ayu smtr tangannya sibuk
membelai satunya lg. km melotot meliat kenekadan
Bambang. Tante Ayu hanya tersenyum2 simpul
sambil membelai kepala Bambang.
“ini dia keponakan tante yang paling nakal sama
tantenya sendiri. Untung tante baik gk akan ngadu
sama mamanya” Bambang merah mukanya.
“santai aja ya sayang. Gk usah terlalu bersemangat.
Sakit lho. Tante gk ke mana2 kok” ujarnya perlahan.
Sesekali ia merintih dan tubuh moleknya itu
menggelinjang. Bambang terus menyedot seakan
tidak ingat giliran yang lain. Bunyi berdecap
terdengar kencang sekali. Otot payudara tante
sampai tertarik ke atas. Terlihat jelas sekali urat2
payudara tante serta pori2nya. Kami sangat
terangsang. Bayangkan, seorang keponakan sedang
menghisap payudara tantenya sendiri dan tantenya
pasrah begitu saja!
“jangan yg kiri terus dong Bambang, ini yg kanan
juga ya”. Sambil berkata begitu, tante
menyorongkan dada kanannya sambil sedikit
meremasnya”. Bambang menatapnya nanar. Dg
posisi begitu, payudara itu bertambah keliatan
sangat merangsang. Ia menjilati putting kanan tante
dg perlahan. Kemudian dengan nekadnya ia
menjilati seluruh permukaan payudara tante. Kali ini
tante tidak marah seperti pada Eko, resmi sudah
tante dicumbu Bambang, tidak sekedar menyusu.
Kami cemburu pd bambang, membayangkan
betapa asyiknya Bambang dapat merasakan kulit
payudara yang mulus licin serta masih sangat
kenyal itu itu dengan lidahnya. Tante menggelinjang
hebat, “ouwww Bambangdd, kok dijilat2 sihhh
sayangg. km mau minum susu atau apa sih
sayang, nggghhhhhh, ouhhh, ngghhhh, kamu dan
eko sama genitnya nihh”
“minum susu tante” ujar Bambang tersipu.
“itu namanya mencabuli tante sayang, gak boleh ya,
kamu sudah mulai besar tapi belum cukup dewasa
untuk berbuat cabul begtu, yah? Awas kmu
macem2 tante aduin mama kamu yaa”
Bambang nyengir malu. Ia menghentikan aksinya
sebentar. Sambil terus menatap nanar puting merah
muda tersebut. Kemudian kembali menghisap tanpa
jilatan seperti permintaan tante Ayu. Yg tidak bisa
dihindarkan adalah penisnya yang membengkak
dari balik celananya menyundul2 selangkangan tante
Ayu. Wanita molek itu menyadari hal itu dan
mencoba memposisikan dirinya tidak seperti sedang
disetubuhi remaja tersebut, tapi Bambang tetap
memaksakan sehingga tante Ayu terpojok di pojok
atas sofa tanpa bisa berontak lebih lanjut.
“Bambang, Bambang, Bambang, stop dulu sayang,
stop stoppp”
Bambang menyetop aksinya.
Tante duduk sambil melotot:
“inget gk sama janji kamu tadi?” omelnya. Tapi dia
tidak tampak marah betulan, mungkin hanya kesal.
Bambang menunduk. “maaf tante, kebawa emosi”
“iya tante ngerti kalian ini masih tinggi2nya libido di
usia kalian itu, tante kan sudah kasih kalian
kesempatan untuk sedikit menikmati keindahan
tubuh wanita. Tante rela sedikit memperlihatkan
tubuh tante untuk kalian krn tante sayang kalian.
Untuk memperlihatkan buahdada tante ke kalian
saja, tante sudah terbilang nekad, apalagi tante kan
bersuami dan kalian sudah cukup beruntung”. Kami
hanya mengangguk-angguk.
“kalo tadi penis si Bambang melejit dan nyelonong
masuk vagina tante gimana? Masa kamu mau
penetrasi tante sendiri? Kamu kebayang gk dosanya
sperti apa? kalo kalian gk mau kontrol, tante batalkan
saja deh acara minum susu ini,” ambeknya.
“jangan-jangan tante, kita janji deh” aku menyela.
Yg lain juga mendukung sambil mengangguk-
angguk.
Setelah itu Tante Ayu menggilir kami satu persatu
untuk disusui olehnya. Giliran terakhir tentunya aku.
Namun kembali di rotasi sehingga masing2 kebagian
2 kali menyusu. Anaknya yang masih bayi
dibaringkan diatas sofa yang kosong untuk lebih
mempermudah beliau menyusui anak angkatnya
saat itu.
Sisa malam itu kami menghormati peraturan yang
tante berikan, kami hanya strict dengan acara
menghisap payudara tanpa embel2 kenakalan lain
walaupun harapan kami bisa lebih beruntung
daripada itu. Tentunya kami tidak mau kehilangan
kesempatan emas karena terlalu rakus. Yang jelas ke
dua payudara montok yang sehari-hari milik oom
harso itu habis2an kami nikmati setiap centinya.
Putting yang merah muda dan mungil itu habis2an
kami kunyah./ Bongkahan mengkal itu keliatan
merah merona dihabisi oleh mulut2 kami yang
rakus. Kami selesai sekitar jam 8 malam setelah
Oom Harso menelepon dan bilang akan pulang
sekitar jam 10.

Sambil mengenakan kembali BHnya tante menepuk2
kepala kami satu per satu. “tante senang kalian
mengikuti aturan tante. Tante harus tegas walaupun
tante tau kalian pasti sangat terangsang bisa melihat
isi BH tante, tante yakin kalian sudah
membayangkan bisa menyetubuihi tante bukan?”
Alangkah malunya kami tante bisa menebak piikiran
kami. Kami hanya mengangguk-angguk lemah
sambil menundukkan kepala.
“Bukannya tante munafik, terus terang tante agak2
penasaran juga gimana rasanya kalian setubuhi,
pemuda2 setampan dan segagah kalian. Tapi tante
akan terus merasa bersalah sama oom kalian kalo
tante menuruti emosi membiarkan tubuh tante
kalian nikmati. Kalau kalian menghormati om harso,
tentu kalian menghormati beliau kan? Bayangkan
perasaan oom kalo tau istrinya kalian setubuhi
bertiga? Coba kalo kelak kalian punya istri kemudian
disetubuhi orang lain, anak2 tanggung lagi. Kalo
kalian terus menurut begini, tante gk keberatan kalo
kalian ingin lagi sekali2 nikmati dada dan susu
btante.” Kami tentunya tidak bisa berbuat lain selain
mengangguk-angguk.
“Ngomong2, kalo kalian ingin lepaskan, buang aja
dulu tuh di kamar mandi tante, tapi ingat ya, siram
lho. Tante gk mau oom liat genangan sperma di
kamar mandinya” sambil berkata begitu tante
tersenyum ke arah kami bertiga. Malunya bukan
kepalang lagi mendengar tante tahu saja tekanan
biologis kami. Kami pun masuk kamar mandi untuk
mengluarkan isi ‘peluru’ kami. Namun Bambang
belum, ckup lama setelah kami keluar, Bambang
akhirnya keluar juga.
“tante, aku gk bisa”
“lho kenapa? Ya sudah di ruma saja nanti ya sayang’
kata tante.
“hmmm, tante boleh nggak aku keluarin di antara
dada tante?’ ucapnya malu2.
Tante tersenyum. “iya deh liat ke sini.km kbyakan
liat bf kyknya nih.sini”
Bambang memelorotkan celananya. Tante
berjongkok di depan keponakannya itu sambil
membuka kembali baju atas dan behanya. Terliat
lagi sepasang payudara indah itu. Bambang pun
mulai mengocok sambil membelai2 payudara
tersebut. Suatu pemandangan yang ganjil bagi kami
saat itu tapi sangat merangsang. Akhirnya Bambang
pun keluar. Spermanya muncrat dengan deras
menyirami payudara dan sebagian wajah tantenya
tersayang itu. Kami tertegun tidak berkata apapun
melihat itu. Tante menyeka sisa2 sperma sambil
tersenyum2 simpul. “dasar ABG” kerlingnya lagi.
Kamipun beres2 dan pulang setelah itu.
Semenjak hari beruntung itu, pada setiap hari-hari
tertentu dalam seminggu kami pasti berkunjung
kerumah tante Ayu tentunya jika oom harso tidak
ada. Tante Ayu senantiasa menyambut kami
dengan ramah dan penuh perhatian. Beliau tidak
pernah mengecewakan kami. Menyusui kami
dengan sabar satu persatu. Tidak pernah
sejenakpun kami merasa bosan dengan buahdada
dan putingnya yang selalu mengacung tegang tiap
kali kami mainkan. Setelah waktu berlalu, tante mulai
memperlunak sikapnya. Beliau tidak lagi marah bila
kami menekan-nekan pistol kami di
selangkangannya. Hisapan kami pun tambah
bervariasi. Bambang suka menjilati sekitar putting,
aku suka menggesekkan bibirku ke seluruh
permukaan payudara beliau yang sangat halus
tersebut, dan Eko senang sekali membenamkan
wajahnya ke antara ke dua gunung kembar
tersebut. Tangan kami pun makin hari makin liar,
dan tante seperti nya sudah capek menjaga tangan
kami sehingga akhir2nya beliau pasrah saja dengan
kenekadan dan kejahilan tangan2 kami dalam
menjamah bagian2 sensitif tubuhnya. Dimulai dg
Bambang. Akhirnya km semua pernah merasakan
mengobel vagina wanita bersuami itu. Akhirnya
kami semua bisa merasakan anatomi vagina tante
ayu mulai dari labia, klitoris, sampai masuk-masuk
ke dalam ke rahim, alangkah indahnya. Suara
menjerit dan merintih tante setiap kali jari kami
menyelip masuk diantara kedua paha mulusnya
terdengar sangat merdu dan menggoda. Namun
semua itu kami lakukan tanpa sekalipun dibolehkan
meliat langsung ke arah vagina teresbut. Kegiatan ini
terus rutin kami lakukan sampai kami lulus SMP.
Sampai selama itu, senakal2nya kami, kami tetap
menjaga kehormatan tante Ayu dan tidak mencoba2
mengusik daerah terlarangnya walaupun keinginan
kami untuk melakukannya sudah memuncak
sampai ujung kepala.
Adalah Bambang yang mula2 mencetuskan
keinginannya melihat kemaluan Tante Ayu. Semula
kami kita tante akan marah tapi ternyata tante
menanggapi permintaan kurang ajar Bambang itu
dg tertawa geli.
“ya ampunn, buat apa sih Bambang? Kalian kan dah
puas korek2 itu?”
“kepingin aja tante, aku belum pernah liat soalnya
hehehe..”
“terus kalo dah liat mau ngapain?”
“ya nggak ngapa2in, mau liat ajaa” kami tegang
sekali mendengar pembicaraan tersebut. Kami takut
sekali tante marah dan mengadukan kami kepada
Oom harso.
Akhirnya terjadi juga. Sambil tersenyum2
menggoda, tante melepaskan celana dlmnya dan
perlahan2 memperlihatkan kpd km utk pertama
kalinya benda yang saat itu kami impi2kan untuk
melihatnya. Km hampir berteriak saking senangnya.
Namun tentunya kami tidak berani berkata apapun
selain menahan nafas. Kemaluan kami yang pasti
sudah tidak tertahankan lagi sedang tegang2nya di
dalam celana masing2. Tante Ayu tentunya
menyadari keadaan ini. Ia tersenyum simpul
menyadari reaksi kami sambil mengelus2 sisi2 dari
kemaluannya yang tidak tertutup bulu.
“Apa bagusnya sih benda begini aja?” godanya.
Kami tidak mendengarkan dan terus saja melotot
memandangi sela paha yang sama sekali tidak
tertutup itu.
“udah ya?” kata tante ayu sambil pura2 hendak
menaikkan celananya lagi.
“Beluuum’!!” serentak kami berteriak.
“udah dong anak2, ini punya oom kalian lhoo. Tante
kan malu. Lagian nanti kalo ada yang masuk
gimana?” rajuknya.
“kita pindah ke kamar aja ya tante” pancingku
untung2an. Mulanya tante gak ragu.
“ihhh kamu genit yaa, awas yaa, tp tante sih mau
aja, tapi awas jangan lupa daratan ya di kamar.
Tante mau kalian jaga tante. Tante sudah berikan
banyak buat kalian lho’
“iya tante’ kami manut2 saja. Tapi tentunya kayalan
kami melayang ke mana2.
“Tante mau deh pinjamkan tubuh tante. Puaskan
imaginasi erotis kalian dg tubuh ini. Satu hal yang
tante minta, kalian janji mau jaga kehormatan
tante?”
“iyaaa tanteeee” serempak kami menjawab. Dengan
girang Bambang mengambil inisiatif menggendong
tante ke dalam kamar. Di dalam kamar kami
melemparkan tante ayu ke ranjang.
“auuwwww, ya ampun” pekik tante ayu. “ranjang
tante dan oom kalian ini lho, kalian hati2 ya
ponakan2ku tersayang. Tante gk mau kalian
melewati batas apalagi di ranjang oom kalian dan
tante yaaa”. Sekarang terlihat tante agak kuatir.
Maklum suasana malam itu sepi sekali.
Kami hanya senyum2 saja. Mata kami nanar meliat
pemandangan yang sangat luar biasa kali ini: tante
ayu telanjang bulat!! Tubuhnya telentang di atas
kasur pasrah dengan kenakalan bocah2 ini. sangat
putih lagi montok, mulus dan sangat menantang
hasrat kelakian kami. Pahanya tidak lg tertutup
memperliatkan gundukan daging tertutup bulu yang
seakan menantang kami untuk menerobosnya dgn
penis2 liar kami. Jantung km berdegup tidak
menentu. Harapan kami bertiga saat itu sama: agar
om harso tidak cepat pulang.
Kali ini Eko yang duluan naik ke atas ranjang. Terliat
tante agak grogi meliat tubuh Eko di atas tubuhnya
yg telanjang di ranjang.
“aduh Eko, hati2 sayang, Eko, auhhh, hati hatiii…’’
tante agak panik ketika berapa kali kepala penis Eko
tergesek diatas bulu2 kemaluannya ketika anak
tanggung itu sedang memperbaiki posisinya.
Eko melirik ke arah kita dengan pandangan agak
nakal. Kami menangkap sinyal yang dilemparkan
eko namun belum berani memutuskan apa2.
Maklum. Ini semua terlalu beresiko, kami tidak yakin
apakah tante ayu akan tetap sebaik sekarang kalau
kami melangkah lebih jauh dari biasanya.
Untuk sementara, Eko menuruti kata-kata tante
untuk menghindarkan penisnya tergesek ke benda
‘keramat’ itu. Tante pun mulai kembali relax. Ia mulai
‘memperlakukan’ Eko dengan baik. Ia biarkan anak
tanggung itu merangkah di atas tubuhnya dan
menjilati seluruh permukaan payudaranya. Eko
menikmati licinnya kulit payudara tante dengan
jilatan2 lembut dan sangat perlahan. Saat
menyentuh putting tante, eko tambah
memperlambat gerakan lidahnya dan memutari
putting tersebut dengan gerakan melingkar2 dengan
ujung lidahnya. Sesekali ia menyapu putting
tersebut dengan suatu jilatan halus. Terlihat tante
ayu meregang. Badannya sesekali melengkung ke
atas menggelinjang menikmati jilatan2 eko yang
mulai pintar itu. Eko menangkap reaksi baik tante
ayu itu dan memindahkan tangan kirinya ke antara
paha tante. Mula2 ia membelai2 bulu2 tersebut
dengan sangat lembut, kemudian jari tengahnya
mulai menyelip. Dan bless, dalam tempo bbrp
milisecond kami menyaksikan jari tengahnya
menghilang di antara bulu2 halus dan tipis tersebut,
menerobos di gundukan daging imut melalui
celah2nya. Tante ayu menjerit halus. Namun
sempat cekikikan geli. Kami menganga, adegan itu
membuat adik2 kecil kami berdiri dengan tegangnya
dan tidak seperti biasanya, kami tidak buru2 ingin
rekan kami menyelesaikan gilirannya. Kami pun
tidak habis pikir mengapa Eko kali itu sangat sabar
dan cukup canggih memancing reaksi tante!
Tante keliatan bimbang. Dia mulai berontak namun
tiap kali jari Eko meneborobos, matanya mendelik ke
atas. Tindakan preventif tante adalah dia menutup
pahanya dan membelokkannya ke samping
sehingga remaja tanggung itu tidak bisa
mengarahkan penisnya di antara selangkangan
wanita berusia jauh di atasnya itu. Namun Eko tidak
buru2 keliatannya. Dia benamkan berkali2 jarinya,
sampai basah sekali.
Bambang berkali2 meliat ke luar jendela meliat ke
pagar. Jelas dialah yang paling panik dari semua di
antara kita, karena yang sedang dikerjain adalah
tantenya sendiri. Ruangan ber AC tp kami berempat
berkeringat. Apalagi Eko dan Tante Ayu. Mereka
terus bergumul di saksikan mata melotot saya dan
bambang. Tiba2 bambang menghentikan aksinya,
bangkit dan berdiri begitu saja di samping tempat
tidur, Penisnya yang sudah sangat bengkak terjuntai
begitu saja tepat di samping badan tante Ayu. Tante
yang sintal itu ikut heran seperti kami.
“sudah eko? Kamu kenyang ya?” kami tahu maksud
tante dengan kenyang adalah puas tp tidak enak dia
menggunakan kata itu. Tentunya dia heran karena
Eko belum ejakulasi. Dan dia pasti maklum, kali ini
sasaran kami adalah sampai ejakulasi tidak seperti
biasanya. Walaupun untuk mengharapkan ejakulasi
di dalam vagina tante ayu masih terlalu muluk bagi
kami saat itu.
Eko hanya tersenyum-senyum saja. Dia menelan
sisa2 susu tante ayu yang masih ada dalam
mulutnya. Tante bangun dari posisi telentang, ia
mengambil kain di sisi tempat tidur dan menyeka
payudaranya. Kami semua terdiam tidak tahu apa
yang harus kami lakukan saat itu. Nafsu binatang
sudah memuncak sampai ke ubun2 kami semua.
Bahkan Bambang keliatan sudah tidak perduli lagi
hubungan darahnya dengan tante ayu. Kami bertiga
tertegun memperhatikan tante ayu yang masih
telanjang bulat itu selama beberapa menit.
Tiba2 Eko memeluk tante ayu. Tante yang tidak
curiga tersenyum manis dan memeluk balik anak
tanggung itu.
“kamu udah ya gilirannya? Sekarang gantian sama
Bambang atau Wawan ya?”
Eko mengangguk2. Namun tangannya meremas
payudara tante sekali lagi. Tante memegang tangan
nakal itu dan memindahkannya ke perutnya.
“Sudah ya sayang. Cukup ya. Kasian yang lain
kepingin juga tuh”. Eko dalam tempo bberapa detik
memindahkan balik tangan tante ke penisnya dan
memberi tanda ke tante untuk mengocoknya. Lagi2
tante dengan sabar tersenyum dan menuruti.
Mungkin dengan demikian ia pikir Eko akan cepat
keluar dan menyelesaikan ‘penasaran’nya pada
tubuhnya yang bugil total saat itu. Mungkin itu juga
dalam rencananya ke pada aku berdua Bambang.
Supaya cepat selesai dan kami cepat keluar dari
rumahnya. Namun dugaannya meleset jauh. Nafsu
yg sudah memuncak Eko memberinya keberanian
utk membaringkan Tante Ayu sekali lagi.
Tante yang keliatan masih bertanya2 mula2
menurut. Namun ketika Eko menggunakan
tangannya mengangkangkan kedua pahanya. Ia
berontak dengan keras!
“Eko!! Mau ngapain kamu????” jeritnya tertahan.
Karena saat itu, tangan Eko yang satu menekan
tangan kiri tante ke tempat tidur dan menggiring
penisnya mengarah kepada kemaluan tante yang
sudah keliatan basah. Aku dan Bambang bengong
tanpa mampu berbuat apa2. Sebagian dari pikiran
kami panik takut sekali ini akan jadi peristiwa
pemerkosaan dan kami akan terlibat di dalamnya.
Sebagian lain dari otak kami, menginginkan Eko
membuka peluang itu untuk kami juga. Tak ada
seorang pun di antara kami yang sanggup menahan
godaan seksuil memandang tubuh yang selama ini
hanya ada dalam khayalan kami itu dalam keadaan
polos tanpa sehelai benangpun. Tanpa saling bicara
kami sadar dalam hati bahwa kesepakatan kali ini
hanya satu: menikmati tubuh itu bergantian!
Namun sekuat2nya tante ayu melawan, tenaga eko
lebih kuat. Dengan memaksa ujung penis eko mulai
menguak celah surgawi milik istri om harso itu.
Kami hampir tidak berani meliat. Ketegangan,
ketakutan, bercampur dengan harap2 cemas bahwa
tante akan menyerah saja dan setelah itu kami
mendapatkan giliran kami masing-masing. Yang
kami lihat saat itu ialah tante yang pucat pasi dan
panik luar biasa. Namun karena tenaganya sudah
mulai habis, perlawanannya pun melemah. Usaha
terakhirnya ialah mendorong dada eko sekuatnya.
Namun ekok sudah kerasukan. Kepala helm terus
merangsek masuk senti demi senti.
“oh my god oh my god, eko, eko, sadar sayang,
eko, elin elingggg… nggggghhhh. Eko itu masuk,
masuk sayang. Please udah udah, tante mohon
sayang, eko ya ampun, ekoo ampunnnn dehhhh….
ohhhh.. om bentar lagi pulang eko… udah yaaaa…
auuuuuuwwww ekkkkoooo…. “ kami meliat ujung
penis eko sudah mulai menghilang. Astagaaaaa.
Seakan kami tidak mempercayai apa yang kami liat
malam itu. Eko berhasil melakukan sesuatu yang
selama ini hanya mimpi! Eko benar2 pahlawan kami
saat itu.
Seiring dengan melesaknya si jagoan kecil eko, mata
tante mendelik2 sehingga cuma keliatan putihnya
saja. Hidungnya kembang kempis, nafasnya
tambah memburu. putingnya yang selama ini
memang sudah memunjung posisinya tambah
memunjung ke atas. Siapapun yang melihat dia
dalam posisi ini pasti akan terangsang dan mungkin
akan join dengan eko untuk mengerjainya.
Keberanian tante bermain dengan resiko selama ini
menjadi bumerang. Akhirnya ia harus termakan
kenakalannya sendiri yang dimulai dari niat flirting
saja. Seorg anak tanggung berhasil
mempenetrasinya!!! Ini adalah ganjaran yg mgkn
akan disesali tante Ayu seumur hidupnya. Sisa-sisa
tenaga tante ayu mungkin tidak cukup lagi untuk
menghentikan Eko. Eko mulai mencumbu wanita
yang jauh lebih tua dari mereka itu. Ia menciumi
leher tante ayu, dan menjilati dadanya. Tangan tante
ayu direntangkan dan dia terus menekan masuk
sepnuhnya masuk dalam liang pertahanan terakhir
tante ayu. Tante ayu pun menjerit ckup kencang kali
ini. Ia melenguh sangat panjang namun tidak bisa
memungkiri kenikmatan yang diperolehnya dari
kenekadan pemuda yang tidak sampai setengah
umurnya dari dia tersebut.
“ekkkooooo, gila kamu sayang… owwww… itu
masuk semua.. Ya ampun Eko, what the hell are
you doing… ekkoooo jangan sayanggggg, oh God,
you’re fucking me Eko, please stoppppp….” . dan
blesssss… kami mnahan nafas.
Eko sejenak terdiam. Ini berhenti dalam posisi
penisnya terbenam seluruhnya sampai ke pangkal
rahim tante. Terasa ujungnya menyentuh dinding2
hangat yang sangat nyaman rasanya. Ia
menghentikan aksi dorongnya krn sudah tidak bisa
mendorong lagi. Semua terdiam . kami menunggu
reaksi tante selanjutnya. Eko mulai tampak bimbang
dan takut. Mungkin ia menyadari kenekadannya saat
itu dan resiko besar yg akan diterimanya bila tante
marah dan memutuskan melaporkan kami ke om
Harso atau lebih parah, polisi!! Posisi mereka tetap
sama, eko menindih tante dari atas dan penisnya
tertancap dalam2.
Setelah bbrp menit, tante mulai buka suara. Ia mulai
keliatan tenang dan berusaha menguasai diri.
“eko, km sadar gk kamu lagi apa sayang? Km udah
gaulin tante sayang” suaranya lirih dan lembut
namun terdengar sedih. Dibelainya rambut remaja
tanggung pertama yg berhasil melakukan hal tabu
thd dirinya itu.
“enggg, iya tante” wajah eko keliatan ketakutan sekali
dan penuh rasa bersalah. Namun dia tidak mau
menarik penisnya dari dalam liang tante. Tante
mendorong Eko perlahan, penis Eko pun tercabut
dari liangnya. Flop!
Mereka berdua tetap duduk di ranjang. Perkataan
tante Ayu selanjutnya membuat kami shock dan
tidak akan kami lupakan seumur hidup kami.
“ya sudah. Kalau ini yang kalian mau, tante cuman
bisa pasrah. Eko sekarang kamu lanjutkan saja ya,
selesaikan apa yg km dah mulai. yang lain ke luar
dulu. Tante akan puasin kalian satu persatu. Tante
rela kok. Asal ini menjadi rahasia kita berempat”
serasa petir di siang bolong pernyataan itu. Saya
dan bambang termangu seperti orang bego namun
perlahan menurut dan beranjak meninggalkan
ruangan.
“Bambang dan wawan, tolong liat2 ke luar, tante
takut om pulang tiba2”
kami pun menunggu di luar pintu kamar. Sambil
berjalan ragu ke luar kamar, kami sempat
menengok ke belakang, Eko beranjak naik ke kasur
sementara tante menunggu pasrah. Nampaknya
tante sudah putus akal gimana menghadapi
kenakalan dan kekurangajaran kami bertiga.
Mungkin dengan cara ini sajalah ia merasa kami
tidak akan lagi kurang ajar besok2 terhadap dirinya.
Cara yang sangat menguntungkan kami: melayani
kami!
Ini lah titik paling berkesan dalam hidup kami dan
kami sadari itu. Alangkah beruntung nya kami
dan alangkah kasiannya Oom Harso, istrinya yang
cantik jelita sebentar lagi akan dilahap 3 anak
tanggung kurang ajar.
Dari dalam arah kamar terdengar suara rintihan
tante dan erangan Eko. Gila tu anak, emang
nekadnya jangan ditanya lagi deh. Tp hari ini segala
kenekadannya membuahkan hasil. Siapa nyana dia
berhasil menyetubuhi wanita secantik, semolek tante
ayu? Bahkan untuk mengkhayalkan saja untuk kami
sudah terlalu muluk saat itu. Kami berusaha
mengintip tp sulit sekali karena lubang angin di atas
pintu terlalu tinggi dan lubang kunci terlalu kecil
untuk dapat melihat jelas ke dalam. Dari balik lubang
kunci kami hanya bisa melihat kaki Eko di antara kaki
tante dan dalam posisi menggenjot tante. Ouch,
Damn lucky bastard!! Pikir kami saat itu. Tak lama
berselang, terdengar Eko menjerit tertahan. Hmm,
selesai juga anak bedebah itu, pikir aku dan
Bambang. Untuk beberapa lama Eko dan Tante
terdiam. Kami tidak berani mengintip lagi takut
mereka ke luar kamar tiba2. Tak lama berselang
pintu di buka, Eko keluar dengan tampang lemas
tapi puas.
“siapa lagi tuh?” Seringainya. Aku dan Bambang
berpandang2an. Akhirnya Bambang memberikan
kode kepadaku untuk masuk duluan. Dia masih
tampak ragu berat melakukan hal ini walaupun kami
semua tau dia sangat menginginkannya.
Dengan deg2an aku masuk ke kamar. Nampak
Tante Ayu baru aja selesai basuh2 dari kamar
mandi. Ia mengerling ke arahku dengan wajah
sendu.
“kamu mau skarang? Tapi pelan2 ya, tante masih
capek.”
Aku cuman mengangguk. Tante memeluk aku dan
mencium keningku.
“Mudah2an setelah ini, kamu gk ngelakuin ini sama
siapapun seblum kamu nikah ya. Tante yakin tante
akan menyesal tp tante melakukan ini karena tante
sayang sama kalian.”
“iya tante’ Aku hanya mengangguk2, tapi tentunya
tak sedikitpun mengindahkan ucapan itu. Selagi ia
memeluknya, pandanganku hanya ke arah dadanya
yang membusung indah dan hanya ditutupi daster
tipis. Aah, Eko, hebat lo bisa merasakan tubuh ini
pertama kali.
Setelah ‘wejangan2nya’ tante menuntunkku ke arah
ranjang. Aku memeluknya dari belakang. Harum. Ia
memegang pinggulku ke arah belakang. Aku
melingkarkan tangah membelai perutnya. Aku
menaikkan bagian bawah daster sampai ke
pinggang sambil menciumi lehernya. Tanganku
membelai pinnggangnya yg kecil dan liat,
menyelipkan jariku di pusarnya. Mataku sesekali
menyapu pandangan ke sekeliling kamar. Tidak ada
perasaan bersalah sedikitpun melihat foto2 tante
ayu, suami dan keluarganya. Akal sehatku mati, yg
ada hanyalah keinginan untuk mencetak score
pertamaku. Dan dengan wanita secantik dan
semulus itu!!! Tanganku membelai bagian tengah
pahanya yg sudah kembali terbalut celana dalam,
meraba tekstur bulu2 halus itu dari balik celana
dalam tipis merupakan pengalaman menarik
tersendiri. Jariku mulai meraba ke arah ‘belahan
bawah’. Hmm sudah mulai basah. Andai saat itu
aku sudah pernah merasakan seks, tentunya aku
akan terus melanjutkan foreplay dengan berbagai
macam teknik, namun aku tak kuat. Secepatnya aku
dotong badannya agar menekuk dan menungging
di pinggir kasur. Aku pelorotin celana dalamnya.
Yang aku liat skarang adalah belahan vagina yg
tertutup bulu2 halus dan pendek. Aku terpana. Ini
kah vagina pertamaku? Seindah ini kah? Pantat tante
membulat sempurna, pinggangnya begitu kecil dan
kencang, tidak sedikitpun seperti orang yg pernah
melahirkan 2 anak. Aku memelorotkan celanaku
sendiri dan blesssss… aku seakan hendak berteriak
kencang namun bisa mengontrol diri, agar tetangga
tidka mendengar. Tante berusaha meraih kepalaku
ke arah belakang punggungnya, sehingga badannya
agak meliuk. Aku mulai menggenjot, struktur kulit
dan tulang di dalam vagina benar2 baru bagiku saat
itu. Aku menggenjot dan menggenjot. Namun tidak
sampai 5 menit, semprotan kencang spermaku
tidak dapat lagi aku tahan. Aku menyemprot dan
menyemprot sampai tetes terakhir, semua nya di
dalam, tak satupun yg aku keluarkan. Vagina tante
berdenyut kencang sekali, mencengkram penisku
seperti memerasnya. Tak lama aku terkulai lemas.
Tante mengambil tissue dan mengelap liang
vaginanya.
“aduuh,, supply nya banyak sekali protein murni
deh buat tante hari ini”
wajahnya tetap jenaka, aku memandang tubuhnya
sekali lagi seakan tidak percaya. Tante mencium
kening ku sekali lagi.
“udah sayang?”
Aku tersenyum lemah.
“sudah tante’
“ok, kamu sekarang basuh2, terus panggil bambang
ya. Lupakan apa yang barusan terjadi. Tante senang
kamu menikmatinya, tante ingin kamu kenang
barusan sebagai sex pertama kamu, tp bukan
dengan tante’ aku hanya mengiyakan.
Giliran selanjutnya tentunya bambang. Aku
menyuruhnya masuk, dan menunggu di luar
dengan eko. Di luar dugaan, bambang berada di
dalam lama sekali. Hampir satu jam. Belakangan dia
baru cerita justru anti klimaks, tidak bisa ereksi,
mungkin karena terlalu tegang dan merasa kikuk
serta bersalah. Namun akhirnya berhasil dengan
ketelatenan tante Ayu yg sangat tenang dan cool
malam itu. Kami benar2 mendapatkan pelajaran
yang sangat berharga. Setelah bambang selesai,
hampir satu jam kami duduk2 di ruang TV
menonton acara komedi. Namun pikiran kami tak
satupun yang tau apa isi acara. Terbayang
pengalaman luar biasa ygn baru terjadi.
Beberapa lama om harso pulang, menemui kami di
ruang tamu, memeluk bambang dan menepuk2
kepala aku dan Eko. Tidak tau apa yang barusan
kami lakukan. Kami pulang dengan perasaan
campur aduk.
Setelah kejadian itu, tidak ada lagi acara menyusui
walaupun aku dkk berusaha melobi tante untuk
melakukannya lagi.
“setelah acara puncak, gk ada lagi acara hiburan’
tolak tante selalu sambil senyum2 genit.
Aku pindah ke luar kota 1 tahun kemudian
melanjutkan sekolah SMA di kota lain. Bambang dan
Eko masih di kota itu.
Ketika aku kuliah, sempat sekali pulang dan
menelpon tante Ayu, dia sudah anak 3, bambang
dan Eko sudah pindah jg. Eko ke Melbourne
melanjutkan kuliah malah. Aku janjian dengan tante
di KFC dekat rumah tante. Pulangnya aku
menjemput anak bungsu tante ke sekolah dengan
tante jg. Sesampai di rumah, anak itu langsung
makan dan tidur siang. Aku melahap tante Ayu
sebagai nostalgia, pinggangnya sudah lumayan
besar dan badannya agak kendor namun jangan
tanya berapa orgasme yang aku dapat sore itu.
Sampai saat ini (sudah sekitar 13 tahun) kami semua
tidak pernah lagi bertemu Tante Ayu, kecuali
bambang. Tentunya dia sudah tua dan tidak lagi
menarik secara seksual. Namun kenangan yang ia
tinggalkan pada kami tidak akan hilang sepanjang
masa.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
2/7874
U-ON

inc Powered by Xtgem.com