watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg


Cerita seru
Antara aku dengan pembantu baruku

Cerita Seru kali ini akan saya berikan anda sebuah
cerita yang paling seru dan hot sekali dengan
berbagai macam skandal cerita sex yang bisa
membuat anda horni berat hahahaha, namun
karena cerita seru ini merupkan sebuah cerita
dewasa saya harap bagi anda yang masih
dibawah umur untuk tidak membaca cerita ini
dan ada baiknya anda untuk membaca artikel
saya yang l;ain dikategori hiburan dan sebagai
nya.
Nah bagaimanakah cerita seru ini saya harap anda
untuk bersabar dan menahan gairah anda karena
cerita dibawah ini saya jamin anda akan
merasakan sebuah sensai yang tiada tara setelah
membaca cerita seru dan hot ini, bagi anda yang
sudah siap membaca silakan langsung anda baca
cerita nya dibawah ini :
Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang
bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku
masih berbaring. Istriku memang harus selalu
berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang
tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama
kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu,
pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah.
Sementara aku bersiap kembali untuk tidur,
kembali kudengar suara orang mendekat ke arah
pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti
pembantu rumah tangga kami, Lia, yang
memang mendapat perintah dari istriku untuk
bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum
mengerjakan yang lain.
Lia ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi
badan yang termasuk pendek namun bentuk
tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal
tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir
macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama
dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia pun
mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk
dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil
membawa sapu tanpa menunggu izin dariku.
Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not
bad at all.
Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana
dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan
masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke
samping hingga selimutku pun tersingkap.
Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup
apapun, sementara karena bangun tidur dan
belum sempat ke WC, kemaluanku sudah
mengeras sejak tadi. Dengan sedikit mengintip,
Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku,
yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang
sudah membesar dan mengeras. Namun aku
perhatikan dia masih terus mengerjakan
pekerjaannya sambil tidak menunjukkan
perasaannya.
Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan
keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar
mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku
lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu
keluar mencari sesuatu untuk minum. Kulihat Lia
masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain,
aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang
keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat
Lia lebih dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku
berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai,
karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan
dia.
Sambil aku perhatikan Lia yang sedang sibuk, aku
mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal
dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki
masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira
aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti
melakukan aktivitasnya sebentar. Lia pun
mendekat dan mengambil posisi duduk di
bawah. Duduknya sangat sopan, jadi tidak
satupun celah untuk melihat ‘perangkatnya’. Aku
mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan
menanyakan apakah benar dia mempunyai
masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku
akan banyak yang datang aku memintannya
untuk lebih perhatian dengan masalahnya.
Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai
berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik
pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun
mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat
respon yang baik. Sementara dudukku dengan
sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga
‘Mr. Penny’ku yang hanya tertutup handuk akan
terlihat sepenuhnya oleh Lia. Aku perhatikan
matanya berkali-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku,
yang secara tidak sengaja mulai bangun. Lalu aku
tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah
pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain
karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena
matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk
menutupi rasa malunya, diapun hanya
mengangguk membolehkan.
Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak
sekian centimeter, aku mencoba mencium
BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak
begitu jelas, maka dengan alasan pasti
sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia
untuk menunjukkan ketiaknya. Sejenak dia
terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus
atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan
memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya.
Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak
tahu apa yang harus dikerjakannya untuk
memenuhi permintaanku. Maka aku dengan cepat
menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa
yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan
saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa
ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak
ada siapapun di rumah.
Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun
bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya
mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar
tertutup BH sempit pun mulai terlihat. ‘Mr.
Penny’ku langsung membesar dan mengeras
penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun
memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat
bulu ketiaknya cukup lebat. Setelah dekat aku
hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat
merangsang, dan akupun semakin mendekatkan
hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya.
Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan
bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus
memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang.
Dia mengangguk dan berjanji akan
mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya
yang tampak beda, merah padam. Aku heran
kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya
sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun,
handukku tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang
membesar dan memanjang, terpampang jelas di
depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia
kaget tadi.
Lalu kuminta Lia kembali mendekat, dan aku
katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku
sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi
sedang melihat yang berada di dalam bajunya.
Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan,
entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji
badannya, aku katakan bahwa badannya bagus
dan putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya
bagus. Entah keberanian dari mana, aku bangun
sambil memegang tangannya, dan memintanya
berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan,
dan aku mulai mendekatkan bibirku pada
bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat
merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu,
mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.
Tanganku yang sudah sejak tadi berada di
dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan
menariknya menuju sofa. Kutidurkan Lia dan
menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara
tanganku berusaha membuka bajunya. Beberapa
saat nampaknya kesadaran Lia bangkit dan
melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan
sambil membuka bajunya, dan aku kembali
mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lia
sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang
sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya,
kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan
BHnya. Hingga terpampanglah buah dadanya
yang berukuran cukup besar dengan puting
besar coklat muda.
Lumatan mulutku pada buah dadanya
membuatnya sudah benar-benar terangsang,
sehingga dengan mudah tanganku menuju ke
arah ‘Veggy’nya yang masih bercelana dalam,
sedang tanganku yang satunya membawa
tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku.
Secara otomatis tangannya meremas dan mulai
naik turun pada ‘Mr. Penny’ku. Sementara aku
sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya
terlihat seluruhnya. Dan dengan menyibakkan
celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan
sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-
jariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan
pahanya menjepit tanganku, dan tangannya
memegang tanganku agar tidak bergerak dan
tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lia
mengalami orgasme yang pertama
Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan
berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja,
bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah
kembali bergairah, hanya saja kali ini lebih berani.
Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu
berusaha mencari dan memegang ‘Mr. Penny’ku.
Sementara secara bergantian bibir dan buah
dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku,
‘Veggy’nya kuelus-elus lagi mulai dari bulu-bulu
halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam, dan
daerah sekitar lubang pantatnya. Sensasinya pasti
sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lia
menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini
tidak aku sia-siakan, bibirku pindah menuju
bibirnya, sementara ‘Mr. Penny’ku ku dekatkan ke
bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lalu aku
mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.
Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami
seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan
mengerang minta ‘Mr. Penny’ku segera masuk.
Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah ‘Mr.
Penny’ku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai
wanita yang baru pertama kali berhubungan
badan, terasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang
dan mempersulit ‘Mr. Penny’ku untuk masuk.
Dengan membuka pahanya lebih lebar dan
mendiamkan sejenak ‘Mr. Penny’ku, terasa Lia
agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju
mundurkan ‘Mr. Penny’ku walau hanya bagian
kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit ‘Mr.
Penny’ku masuk dan akhirnya seluruh batangku
masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan
sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk,
dan sempat kulihat cairan berwarna merah
muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.
Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat
romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan
‘Veggy’nya terasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku
dengan sangat lembut. Hingga belasan menit
kami bersetubuh dengan gaya yang sama,
karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya
lain. ‘Mr. Penny’ku sudan berdenyut-denyut tanda
tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan
pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme.
Lia mengangguk pelan sambil terrsenyum.
Dengan aba-aba dari ku, aku mengajaknya untuk
orgasme bersama. Lia semakin keras
mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita
keluar sama-sama. Beberapa saat kemudian aku
rasakan air maniku muncrat dengan derasnya
didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena
orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat,
lupa bahwa aku adalah majikannya, dan akupun
melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku
memeluk dan menciumnya dengan erat.
Dengan muka sedikit malu, Lia tetap tertidur
disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan
dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya,
tetapi kulihat kepuasan. Aku katakan padanya
bahwa permainannya sungguh hebat, dan
mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan
dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum.
Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku
sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar
tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang
makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.
Lia ikut bersama kami hingga tahunan, sampai
suatu saat dia dipanggil oleh orang tuanya untuk
dikawinkan. Ia dan aku saling melepas dengan
berat hati. Namun sekali waktu Lia datang
kerumahku untuk khusus bertemu denganku,
setelah sebelumnya menelponku untuk janjian.
Anak satu-satunyapun menurutnya adalah
anakku, karena suaminya mandul. Tapi tidak ada
yang pernah tahu..


Adult | GO HOME | Exit
1/2003
U-ON

inc Powered by Xtgem.com