watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PEMALU

Sebut saja namaku Rangga (samaran), meski
nama ini samaran tetapi begitulah beberapa
wanita memanggilku. Umurku saat ini 31 tahun
dan telah menikah. Aku tinggal di ibukota yang
padat penduduk dan bekerja di sebuah
perusahaan swasta.
Sebenarnya sudah sejak lama aku melakukan
petualan sex, tetapi baru kali ini aku beranikan diri
mengirim cerita setelah beberapa hari yang lalu
tanpa sengaja aku browsing situs cerita-cerita
erotis dan kudapatkan situs ini.
Aku mengangkat kisah ini dari kejadian
sesungguhnya yang kualami, sengaja kuceritakan
dari pengalaman yang sekiranya pembaca kurang
menarik karena kebanyakan cerita yang kubaca
menggambarkan seorang wanita cantik dan
seksi.
Tidak demikian hal-nya dengan yang kualami
bersama Novi, wanita sebayaku berumur
34tahun. Novi berperawakan diluar kewajaran,
bertubuh gemuk dan besar, wajahnya biasa saja.
Kalaupun mau disebutkan kelebihan dari fisik Novi
adalah kulitnya yang putih dan mulus.
Dengan ukuran tubuh 165cm dengan berat 75kg
tentu pembaca bisa membayangkan seberapa
besar bentuk tubuhnya, bandingkan dengan
tubuhku yang berukuran 171cm dengan berat
67kg. Sebagai lelaki normal, apalagi selama ini
telah matang berpetualang dengan wanita-wanita
dari segala usia yang berhasil tidur denganku
tanpa memberikan imbalan uang sedikit-pun,
tentu saja sosok Novi tidak masuk dalam
hitunganku.
Namun ceritanya menjadi lain manakala saat
pertama kali aku dekat dengan Novi gara-gara
bertabrakan saat terburu-buru memasuki pintu lift
gedung di tempat aku bekerja. Bisa pembaca
bayangkan, dengan berlari kecil mengejar pintu
lift yang terbuka, aku langsung saja menyeruduk
masuk tanpa kuketahui ruang lift sudah penuh
sesak.
Penuh sesak? Sebenarnya tidak juga, tetapi karena
ada Novi, tampak ruang lift menjadi sesak, dan
saat itu pulalah aku tanpa sengaja bertabrakan
dengan Novi, wanita yang bekerja satu lantai
denganku tetapi berbeda perusahaan. Tentu saja
aku mengenalnya sudah lama, tetapi belum
pernah saling berbicara karena memang aku tidak
tertarik untuk mengajak berbicara.
“Ups…sorry” itulah kata pertama-ku kepadanya.
“It’s OK, gak masalah” timpalnya dengan muka
menunduk.
Aku jadi teringat cerita teman sekantor bahwa di
kantor sebelah ada cewek gendut namanya Novi
yang pendiam dan pemalu.
Sepintas cerita itu benar, tetapi beberapa saat
setelah pintu lift tertutup dan merangkak naik,
“Wah…bajunya agak basah mas, terkena tetesan
hujan ya? Emang gak bawa paying?” meluncur
kata-kata Novi seolah sudah mengenal-ku sejak
lama.
“Eh…iya, abis turun dari bus langsung berlari
karena ujan deres banget sih” gelagapan aku
menimpali pertanyaannya. Novi ternyata ramah
juga dan tidak seperti yang kutahu dari cerita
teman-teman.
“Biasanya jam segini sudah di kantor, tumben kita
ketemu di lift?” Novi masih meneruskan
pertanyaannya.
“Bangun kesiangan, karena nonton siaran
langsung bola di TV”, aku sudah mulai bisa
mengatasi keadaan dan perlahan tiba-tiba menjadi
enak ngobrol dengan Novi.
Teng….bunyi lonceng lift menandakan lantai yang
kutuju telah sampai. Bruakkkk….untuk kedua
kalinya kami bertabrakan, karena kami keluar
secara bersamaan. Tetap saja masih belum
kusadari bahwa Novi adalah cewek yang
bertubuh gemuk.
“Hmmm….gitu ya gak mau ngalah ama wanita…
lady first dong…apalagi ukuran-ku kan untuk dua
orang” omel Novi dengan nada tersenyum dan
bercanda
“Iya deh sorry, kirain cukup buat aku tadi…
hehehehe” obrolan semakin mencair.
Sejak kejadian tabrakan di lift, Novi yang semula
tidak kuperhatikan, sekarang menjadi salah satu
wanita teman ngobrolku di saat istirahat kantor.
Maklumlah, di kantorku sendiri juga tidak banyak
wanita, jadi kehadiran Novi cukup memberikan
suasana segar saat mengisi istirahat.
Hingga suatu saat Novi menawariku dua buah
tiket konser, “Rangga, aku punya tiga tiket konser
nih, rencananya yang dua buah untuk teman-ku
yang sudah pesan, mendadak mereka
membatalkan nonton karena harus keluar kota,
sayangkan kalau gak kepakai. Nih yang dua buah
buat kamu aja, terserah kamu ajak siapa, tapi
kalau bisa kita berangkatnya bareng” tawaran
Novi disela-sela istirahat kantor.
“Wow, serius nih, tapi siapa lagi yang satu ya?
Boleh kan buat istriku” jawab-ku
“Loh terserah aja” jawan Novi
Tetapi ternyata istriku menolak karena kebetulan
sudah telanjur janji untuk acara kangen-kangen-
an dengan teman-teman satu sekolahnya dulu.
Dihari yang ditentukan untuk nonton konser,
kami janjian di sebuah mall di tengah kota,
berhubung aku tidak punya kendaraan, maka
Novi bersedia berangkat sama-sama dengan
mobilnya yang memang kutahu sejak lama
bahwa selama ini dia ke kantor juga mengendarai
mobil pribadi.
Konser musik rock di ancol ini memaksaku untuk
larut ikut berjingkrak-jingkrak. Tidak kusangka
Novi cukup pede untuk ikutan jingkrak-jingkrak.
Dan tentu saja keakraban kami semakin lengket
dan tanpa rasa malu-malu sesekali kami
berangkulan sambil goyang bersama.
Konser selesai jam 11 malam, dalam keadaan lelah
aku gantian nyetir kendaraan Novi yang sejuk
ber-AC. Entah siapa yang memulai, kami saling
berangkulan dan Novi merapat ke pundak-ku
yang sedang konsentrasi mengendarai mobilnya.
Sepanjang perjalanan dengan kecapatan yang
sedang, kami saling bercerita pribadi masing-
masing dan tanpa ada rasa malu Novi bercerita
bahwa dia belum punya pacar karena terlalu malu
dan gak pede dengan keadaan dirinya.
Entah dapat ide darimana tiba-tiba aku bertanya
“Nov, selama ini kalau kamu lagi kesepian dan
tiba-tiba horny gimana tuh?”
“Ya self service lah” timpal Novi, “Masturbasi?”
komentarku, “Iya….abis gimana lagi? Gak ada
yang bantuin sih…hahahahaha” seloroh Novi
tanpa rasa malu.
“Wah….tau gitu aku bantuin mau gak?” aku juga
tiba-tiba menawarkan diri
“Eit…mulai nakal ya….emang berani? Gimana
caranya?” sahut Novi penuh penasaran
“Sepanjang kamu gak keberatan, kenapa aku
tolak?” tantang-ku.
Tiba-tiba ruang mobil yang ber-AC serasa hangat
menggairahkan. Kami tahu, masing-masing
dalam kelelahan menahan desahan nafas,
sementara dada-ku berdetak tak karuan.
“Rangga….apa kamu gak keberatan memberikan
kehangatan?” ajak Novi
“Nngg…..” darahku serasa mendidih dan nafasku
memburu.
Jujur saja aku belum punya pengalaman bercinta
dengan wanita gemuk, tetapi kini disebelahku
duduk seorang wanita gemuk yang menawarkan
diri untuk diberi kehangatan. Darah laki-laki-ku
terpacu, dan tawaran-nya segera ku-iyakan.
Maka Novi menawarkan untuk meluncur ke
rumah pribadinya yang memang kosong dan
hanya ditempati dirinya di kawasan Jakarta
Selatan.
“Bener nih kamu mau dengan wanita gemuk
seperti aku?”
“Loh kan makin asyik karena makin hangat seperti
selimut” candaku menahan nafsu.
Tanpa menunggu lama, setibanya kami di garasi
rumahnya, aku bergegas digiring ke kamar-nya.
Rupanya Novi juga sudah menahan gairah yang
terpendam. Diakuinya ini akan jadi pengalaman
pertama kali. Pertama kali?
Ya ini akan jadi pengalaman pertama kalinya,
karena selama ini Novi mengaku yakin sudah
tidak perawan lagi tetapi bukan oleh lelaki tetapi
oleh kebiasaannya bermasturbasi. Maklumlah,
Novi sangat tidak pede didekati cowok.
“Rangga, selama ini aku hanya tahu lewat nonton
BF, please kamu jangan malu, lakukan seperti
yang biasa kamu lakukan atau lakukan seperti
yang biasa aku tonton di BF ya…” desah nafas
Novi semakin memburu.
Dalam hati, ini juga pengalaman pertama aku
bercinta dengan wanita gemuk, yang jujur saja
sebenarnya tidak menarik dari bentuk tubuhnya.
Tetapi tawaran ini tidak bisa kutolak, disamping
penasaran juga gairah yang tiba-tiba muncul.
Aku ingin memberikan kesan yang mendalam
kepada Novi. Maka secara perlahan kudekatkan
wajahku ke wajahnya, dan desahan nafasnya
terasa di bibir-ku. Setenang mungkin, kurapatkan
tubuh-ku ke dadanya yang empuk dan kenyal.
Dan terasa olehku meski masih dibungkus be-ha,
tetapi ada yang mengeras di permukaan
payudaranya yang berukuran luar biasa.
Bibirnya kurapatkan dan kulumat perlahan tetapi
kuat…aagghh, kudengar desah nafasnya yang
memburu. Kini bibirnya sudah basah oleh
permainan bibir-ku. Dan lidahnya menari-nari di
mulutku.
Kusambut juluran lidahnya dengan permainan
lidahku yang tak kalah lincahnya. Perlahan
tangan-ku meraih kancing baju Novi, satu persatu
kulepaskan dan sengaja kusisakan satu kancing
terakhir bagian bawah.
Novi tersentak kaget, tetapi gairahnya menuntun
rasa keingintahuan yang lebih dalam. Secara
insting Novi melonggarkan lengannya agar
terlepas dari lengan baju dan dengan kancing
tersisa satu buah, baju tersebut terlepas dari
bahunya tapi masih menyangkut di pinggulnya.
Kini dihadapan-ku berdiri wanita gemuk yang
menggairahkan dengan belahan dada yang rapat
dan payudara yang super montok. Baru kusadari
bahwa meski gemuk, Novi ternyata seksi juga,
karena tidak terlihat tumpukan lemak di sekitar
perutnya.
Dibungkus kulit yang putih dan mulus….perlahan
kuraba dan kuusap, tanganku menjalar disekitar
perutnya dan perlahan naik mendekati dada.
Terasa olehku degup jantungnya yang berdetak
kencang tak karuan.
Sementara lidahku masih bermain dengan
lidahnya yang tak kalah hebat dalam
memperebutkan sensasi di mulut kami masing-
masing.
“Rangga…oouugghh….this is great. I want it so
bad…” Novi mendesah tak karuan.
Tanganku berhenti menjalar dadanya, kini kedua
tanganku menjulur kebelakang mencari kaitan tali
be-ha yang membuat payudaranya masih
terbungkus padat. Tidak sulit untuk
menemukannya dan melepaskan kaitannya, dan
sesaat kemudian pemadangan didepanku
semakin menggairahkan.
Wanita gemuk ini, ternyata memiliki payudara
yang padat dan kencang. Putingnya masih
berwarna merah merekah besar, dan
payudaranya bulat padat kenyal memenuhi
dadanya. Payudaranya tidak lembek dan tidak
bergelantung dibanding kebanyakan wanita yang
pernah bercinta denganku.
Dalam sekejap telapak tanganku meraih
gumpalan padat itu, dan….”Wow….akh” Novi
menjerit tertahan, perasaan eksotis yang belum
terbayangkan selama ini. Diam sejenak, kami
menghentikan kuluman dibibir. Dan mataku
tertuju ke payudara Novi, sementara telapak
tanganku tak cukup untuk menggenggam
seluruh permukaan payudara Novi yang sintal.
Moment ini tak disia-siakan oleh Novi, kepalanya
mendangak dan mulutnya terbuka sesaat dan
sekejap kemudian mulutnya mengatup rapat
sambil menggigit bibir. Badannya melengkung
kebelakang dan membuat payudaranya semakin
menyembul dalam genggaman-ku.
Novi berteriak histeris “Ranggaaa…sshh
please….tease me more and more”
Dalam keadaan badan melengkung kebelakang,
membuat gerakan kepala-ku semakin leluasa. Dan
segera kutelungkupkan kepalaku terbenam di
antara belahan dadanya yang merangsang.
Jenggot di dagu-ku yang baru bermunculan after
shave beberapa hari yang lalu rupanya
menggelitik bagian bawah payudaranya. Hal ini
membuat guncangan di perutnya menahan geli
sekaligus erangan yang luar biasa.
Kepala-ku terus turun kebawah dan sesekali
lidahku menjilati permukaan perutnya. Hingga
kepalaku berhenti di bawah pusarnya, perlahan
dengan gigi-gigi-ku, kulepaskan kaitan kancing
baju terakhir yang masih tersisa. Kini baju yang
menempel di tubuh Novi telah terlepas.
Bagaikan selimut yang hangat, aku mulai
menikmati permainan ini. Kutelusuri seluruh
permukaan tubuhnya dengan jilatan dan
kecupan. Novi menggelinjang semakin tak
karuan.
Gairah yang tertahan selama ini menyebabkan
Novi bergerak liar dan tak kuasa berlama-lama
berdiri, dia merebahkan diri ke kasur yang
berukuran king size. Sesaat Novi berbaring, aku
melepaskan kancing-kancing kemejaku. Di tempat
tidur telah berbaring wanita gemuk yang seksi
dengan kulit putih mulus dan polos tanpa sehelai
benang-pun. Sementara aku berdiri dengan
bertelanjang dada.
Mata Novi tak berkedip memandang dada-ku dan
sekali lagi kulihat bibirnya merapat dan giginya
menggigit bibir bawahnya menahan desahan
nafsu. Seolah memberi isyarat bahwa ia-pun
ingin menelusuri tubuhku yang telanjang.
Dalam keadaan berbaring, kutindih Novi dengan
posisi pasrah. Kukulum payudaranya dan
kumainkan lidahku di ujung-ujung putingnya
yang mengeras dan makin memerah. Dadanya
terasa hangat di tubuhku. Degup jantungnya
memburu. Permainan kami semakin tak
berirama, gerak tubuh kami semakin liar.
Kami berguling dan saling menindih, seolah
berebut posisi untuk dapat mereguk kenikmatan
satu sama lain. Saling memagut, bercumbu,
bermain lidah. Sesekali kembali lidahku
menelusuri seluruh permukaan payudaranya
yang mengundang untuk dijamah.
Tidak banyak kata terucap keluar dari mulut kami,
hanya desahan nafas yang memburu, rintihan
kenikmatan dan teriakan histeris ketagihan.
“Oohh Rangga, aku ingin merasakan penismu…
please perlihatkan Rangga….” pinta Novi disela-
sela bibir kami berpagutan.
Tak perlu kujawab dengan kata-kata, tetapi segera
kupelorotkan celana-ku, dan kini Novi untuk
pertama kalinya bisa melihat real penis yang telah
berdiri tegak membesar dihadapannya. Sengaja
makin kudekatkan penis-ku ke wajahnya.
“Oohh…yeessss…Rangga, penismu sepertinya
nikmat banget kalau masuk ke vaginaku….udah
basah nih…buka dong” iba Novi seperti ingin
segera memulai permainan berikutnya.
Tetapi, sebelum permintaannya terkabul, segera
aku berbalik badan dan berusaha melepas
celananya termasuk cd-nya. Sengaja kuatur
posisi saling berlawanan, dan kini dapat kulihat
jelas Novi sangat merawat vaginanya.
Rambutnya hitam tetapi tidak lebat dan seolah
tersisir rapi melingkupi bibir vaginanya yang
memerah. Bau harum khas cairan vagina tercium
keluar bibir vagina Novi…..menetes kebagian
bawah vaginanya.
Novi segera paham posisi yang kutawarkan, dan
tanpa menunda waktu, dibukanya mulutnya dan
memegang penisku perlahan untuk disodorkan
masuk ke mulutnya. Tak berapa lama…hanya ada
perasaan mendesir menjalar disekitar penisku,
basah dan hangat penuh terasa oleh kuluman
Novi.
Masih kubiarkan Novi memainkan penisku di
mulutnya, rupanya penisku belum ia masukkan
semuanya….atau…memang tidak cukup masuk
semua kedalam mulutnya. Entahlan, yang jelas
jilatan dan kuluman Novi di penis-ku terasa
hangat dan mengejang.
Harum khas cairan vagina Novi makin tercium,
rupanya Novi sudah terangsang hebat. Sesekali
pinggulnya dinaikkan hingga vaginanya
menyentuh dagu-ku. Kugoda vaginanya dengan
sesekali kujulurkan lidahku menyentuh bibir
vaginanya. Saat bersentuhan itu kutahu tubuh
Novi bergetar dan sekejap menghentikan
kulumannya. Rupanya Novi sudah tak kuasa
menahan untuk menikmati kulumanku di
vaginanya.
Kutelusuri seluruh bibir luar vagina Novi dengan
lidahku, dalam keadaan basah, makin
kubenamkan lidahku mengulum vaginaku.
Semakin dalam semakin masuk ke dinding vagina
dalam, Novi semakin bergerak beringas. Kini
desah nafas berubah menjadi raungan penuh
permintaan.
Kujilati sambil sesekali kukecup vaginanya. Terus
kujalar lidahku di vaginanya. Basah liurku
bercampur dengan basah cairan vaginanya,
semakin licin kurasakan dinding vagina Novi, dan
raungan tadi tak henti-hentinya meronta. Kini
Novi makin berani, penisku terasa penuh
dimulutnya, dan suaranya tertahan di rongga
karena tertutup oleh penisku, sementara jilatan-ku
tak berhenti menelusuri vaginanya.
Tak berapa lama kemudian kurasakan tubuh Novi
bergetar hebat, suaranya melengking tertahan,
payudaranya terasa di perutku mengeras dan
padat. Dalam keadaan bergetar tersebut, tiba-tiba
Novi menghentikan seluruh aktivitasnya,
tangannya meramas kuat pantatku. Dan dalam
keadaan diam sesaat, tubuh Novi melengkung ke-
atas, tak peduli aku masih menindih tubuhnya.
Ditahannya posisi vagina-nya agar tetap
terbenam dimuka-ku. Sesaat kemudian tubuh
yang bergetar tersebut tiba-tiba melemah lunglai
disertai teriakan melengking hingga suara Novi
hilang disertai melepas tangan yang tadi
meremas pantatku.
“Rangga…..aku orgasme rangga…
oouugghhh..sshh”
Permainan oral sex kami rupanya telah membuat
Novi orgasme, sementara penis-ku yang masih
tegang sejenak hanya dibelai-belai sambil
menghela nafas kelelahan. Dinginnya ruang AC
kamar Novi tak menghalangi peluh keringat Novi
menetes dan membasahi sprei kasur Novi yang
berawarna hijau susu.
“Rangga, penismu belum masuk aja aku udah
orgasme…gimana kalau nanti kamu masukin ya?
…ffiiuuhhh memang lebih nikmat dibanding
masturbasi ya?” seloroh Novi dengan nafas
tersengal.
Demikianlah pembaca, permainan babak pertama
dengan Novi. Pada cerita selanjutnya akan saya
ceritakan bagaimana permainan babak kedua
yang tak kalah hebatnya serta pengalaman-
pengalamanku yang lainnya dari yang
berhubungan dengan gadis belia (SMA) hingga
paruh baya (48 tahun), dari yang straight hingga
yang orgy atau sex party.


Adult | GO HOME | Exit
1/1333
U-ON

inc Powered by Xtgem.com