watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Memek ELVINA

Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah
universitas swasta ternama di Jakarta.
Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku
rekayasa sedikitpun! Kisahku bermula setahun
yang lalu ketika temanku (Dedy) mengajakku
menemaninya transaski dengan temannya
(Gunawan). Saya jelaskan saja perihal kedua
orang itu sebelumnya. Dedy adalah teman
kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet
termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia
masih kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya
yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi
yang kaya raya (saya tidak tahu apakah kekayaan
orang tuanya halal atau hasil korupsi!).

Setahun yang lalu Gunawan menawarkan
beberapa koleksi lukisan dan patung (Gunawan
sudah mengetahui perihal bisnis Dedy
sebelumnya) milik orang tuanya kepada Dedy,
koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua.
Dedy tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan
saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk
mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu
Dedy mengajak saya ikut dan saya pun setuju
saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Gunawan
menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh
Dedy diperkirakan karena Gunawan seorang
pecandu putaw dan membutuhkan uang
tambahan.

Keesokan harinya (hari Minggu), saya dan Dedy
berangkat menuju rumah Gunawan di kawasan
Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2
orang satpam berjalan ke arah kami dan
menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah
kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk
dan mereka menghubungi Gunawan melalui
telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya
mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang
amat luas dan indah, ” Betapa kayanya orang tua
Gunawan” bisik dalam hatiku. Kami harus
menunggu sebentar karena Gunawan sedang
makan.

Sambil menunggu, kami berbicara dengan
satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam
menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy
dan suka membawa wanita malam-malam ke
rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi.
Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya
Gunawan datang (saya yang baru pertama kali
melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan
memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya
pun seorang lelaki dan bukan seorang homo!).
Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan.
Setelah itu Gunawan mengajak Dedy masuk ke
rumah untuk melihat patung dan lukisan yang
akan dijualnya.

Saya bingung apakah saya harus mengikuti
mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah
mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya,
seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu
(saya) ikut mereka saja daripada bosan
menunggu di sini (pos satpam). Saya pun
berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk,
saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya
melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan
sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya
bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga
atau mengitari ruangan tersebut (sebenarnya bisa
saja saya teriak memanggil nama Dedy atau
Gunawan tapi tindakan itu sangat tidak sopan!).

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari
ruangan tersebut dengan harapan dapat
menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya
tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya
melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit
terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka
berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya
membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa
terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak
perempuan sedang tertidur dengan daster yang
tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian
selangkangannya, saya bingung harus
bagaimana!
Dasar otak saya yang sudah kotor melihat
pemandangan paha yang indah, akhirnya saya
masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup
pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar
yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SLTP
berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut
dengan Gunawan dan seorang lelaki tua dan
wanita tua (mungkin foto orang tuanya). Anak
perempuan yang sangat cantik, manis dan
kuning langsat! lalu saya melangkah lebih dekat
lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran
sekolah dan tulisan namanya: Elvina kelas 1 C.
Masih kelas 1! berarti usianya baru antara 11-12
tahun. Lalu saya memfokuskan penglihatan saya
ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah
itu! Ingin rasanya menjamah paha tersebut tapi
saya ragu dan takut.

Saya menaikkan pandangan
saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil
susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil
dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai
pakaian dalam (BH atau kutang) di balik dasternya
itu!
Wajahnya sangat imut, cantik dan manis!
Akhirnya saya memberanikan diri meraba
pahanya dan mengelusnya, astaga..mulus sekali!

Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan
terlihatlah sebuah celana dalam (CD) warna putih.
Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit
karet CDnya, lalu saya mengintip ke dalam,..
Astaga! tidak ada bulunya! Jantung saya berdetak
kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras
dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak
ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit
lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan
pinggul yang ramping padat dan mulus sekali
tanpa ada kotoran di pusarnya! Luar biasa!
Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya
memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan
tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah
sebagian dadanya yang mulus dan putih! ingin
rasanya langsung memenggangnya, tapi saya
bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke
bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Elvina yang
bewarna kuning kecoklatan! Jantung saya kali ini
terasa berhenti! Sayapun merasa tubuh saya
menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya
dan memencet dengan lembut payudaranya.

Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan
sedikit lama juga, sementara Elvina sendiri masih
tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan
mengulum pentilnya, terasa tawar.
Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat
menarik seluruh dasternya perlahan kearah
bawah sampai lepas, sehingga Elvina kini hanya
mengenakan celana dalam (CD) saja! Saya
memandangi tubuh Elvina dengan penuh rasa
kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit bergerak, saya kira
ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang
mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas
hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya
ingin menikmati lebih dari itu! Saya menarik
perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah hingga
lepas. Kini Elvina telah telanjang bulat! Betapa
indahnya tubuh Elvina ini, gadis kelas 1 SLTP yang
amat manis, imut dan cantik dengan buah dada
yang kecil dan ranum serta vaginanya yang
belum ada bulunya sehelaipun!
Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus
dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa
bau yang khas dari vaginanya itu! Dengan kedua
jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya
dengan perlahan-lahan, terlihat dalamnya
bewarna kemerah –merahan dengan daging
di atasnya. Saya menjulurkan lidah saya ke arah
vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya
deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu
tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian
ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja! Benar
dugaan saya!

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat
vaginanya, Elvina terbangun! Saya pun terkejut
setengah mati! Untung Elvina tidak teriak tapi
hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya
dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan
takut juga. Elvina lalu berkata ” Siapa kamu, apa
yang ingin kamu lakukan?”. Saya langsung
berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini! Lalu
saya mengatakan kepada Elvina: ” Elvina, saya
melakukan ini karena Gunawan yang
mengijinkannya!”, kataku yang berbohong. Elvina
kelihatan tidak percaya lalu berkata ” Tidak
mungkin, Gunawan kakakku!”. Pandai juga dia!
Tapi saya tidak menyerah begitu saja. Saya
mengatakan lagi ” Elvina, saya tahu Gunawan
kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar
pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu
terlibat hutang yang amat besar? Apakah kamu
tidak kasihan pada Gunawan?, kalau dia tidak
melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku
sambil berbohong. Elvina terdiam sejenak.

Saya berusaha menenangkan Elvina sambil
mengelus rambutnya. Elvina tetap terdiam.
Sayapun dengan lembut menarik tangannya
yang menutupi kedua buah dadanya. Dia
kelihatannya pasrah saja dan membiarkan
tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua
buah dadanya yang indah dan ranum itu! Saya
mencium pipinya dan berkata “Saya akan selalu
mencintaimu, percayalah!”. Saya merebahkan
tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang
menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan
pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum
dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka
seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan
” tugas ” ini (maklum saja, kalau terlalu lama,
transaksi Gunawan dengan Dedy selesai, sayapun
bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja
terbunuh!).

Saya langsung mencium mulut Elvina dengan
rakus. Elvina kelihatannya belum pernah ciuman
sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya
mencium lehernya dan turun ke arah buah
dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya
dengan kencang dan rakus dan meremas-remas
kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Elvina
kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya
itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya
dengan kuat! “Sakit Kak ” kata Elvina. Saya tidak
lagi mendengar rintihan Elvina. Saya mengulum
dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan
kanan saya meremas kuat pantat Elvina. Setelah
puas, saya membalikkan badan Elvina sehingga
Elvina tengkurap.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Saya jilat seluruh punggung Elvina sampai ke
pantatnya. Saya remas pantat Elvina kuat-kuat
dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya
yang bersih dan indah. Saya jilat anus Elvina,
terasa asin sedikit! Dengan jari telunjuk saya, saya
tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih
atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Elvina,
saya remas bagian vagina Elvina sambil ia
nungging (posisi saya di belakang Elvina). Elvina
sudah seperti boneka mainan saya saja! Setelah
puas, saya balikkan lagi tubuh Elvina sehingga ia
terlentang, saya naik ke atas kepala Elvina dan
menyodorkan penis saya ke mulut Elvina. ” Jilat
dan kulum!” kataku. Elvina ragu juga pada
awalnya, tapi saya terus membujuknya dan
akhirnya ia menjilat juga.

Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat
olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen
lolipopnya. “Kulum!” kataku, dia lalu
mengulumnya. Saya dorong pantat saya
sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi,
kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis
saya menyentuh kerongkongannya dan
mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan
sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas
juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan
kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya
yang kiri hingga terlihat bekas merah di
payudaranya.

Saya langsung melepaskan kuluman itu dan
menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya
sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya
yang merah pink itu lebih dalam, Elvina
menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-
bawah, entah karena kegelian atau mungking ia
menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya,
kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.
Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya
naik ke atas tubuh Elvina, saya sodorkan penis
saya ke arah vaginanya. Elvina kelihatan ketakutan
juga, ” Jangan kak, saya masih perawan!”, Nah ini
dia! saya membujuk Elvina dengan rayuan-
rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk
penis saya yang besar itu yang panjangnya 18
cm dan diameter 6 cm ke vaginanya yang kecil
sempit tanpa bulu itu! Sulit sekali awalnya tapi
saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua
kakinya hingga ia sangat mengangkang dan
vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan
dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala
penis saya yang besar itu berhasil menerobos
vaginanya!
Elvina mencakar tangan saya sambil berkata ”
sakitt!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan
tangisan Elvina! Sudah sepertiga penis saya yang
masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke
dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas
semua! Dan seperti permainan sex pada
umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-
dorong, terus-menerus! Elvina memejamkan
matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya
tidak tinggal diam, saya remas kedua buah
dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan
dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning
kecoklatan itu kuat-kuat! Saya memainkan irama
cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat
membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak
kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya,
saya merasakan telah mencapai puncak
kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya
kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya
puas sekali! Saya peluk Elvina dan mencium bibir,
kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan
saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya.
Habislah keperawanannya!
Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut
ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari
saku saya dan saya berikan ke Elvina, ” Elvina, ini
untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa
yah “, Elvina hanya terdiam saja sambil
menundukkan kepala dan menutupi kedua buah
dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar
kamar dan menunggu saja di depan pintu
masuk. Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan
Dedy turun sambil menggotong lukisan dan
patung. Ternyata mereka transaksinya bukan
hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk
beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja
mereka lama!
Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan
dan ke kedua satpam itu. Kami pergi
meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan
transaksinya dan saya puas telah merenggut
keperawanan adik Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari
yang indah dan takkan terlupakan!


Adult | GO HOME | Exit
1/1225
U-ON

inc Powered by Xtgem.com