watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

VITA

Aku punya seorang pacar yang kuliah di salah
satu universitas ternama yang berlokasi di daerah
Grogol. Karena berasal dari daerah jawa Timur,
maka pacarku tinggal di sebuah kost khusus
mahasiswi. Saya sendiri sudah bekerja, dan juga
berasal dari universitas yang sama. Secara
keseluruhan, pacarku sangat baik, setia dan
cantik, tetapi masih konvensional, alias tidak mau
berhubungan sex sebelum menikah secara resmi.

Sebaliknya, saya termasuk laki-laki yang
mempunyai libido tinggi. Sementara ini saya
hanya bisa memuaskan nafsu birahi saya dengan
masturbasi, tetapi keadaan berubah 180 derajat
setelah saya jadian dengan pacarku.
Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi
kost pacarku yang bernama Fransisca. Saya
bagaikan masuk ke sebuah alam erotis ketika
mengunjungi kostnya. Ada sekitar 8 penghuni
yang terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai
tingkat 4 (Fransisca telah sampai pada tingkat 4),
satu diantaranya yang tingkat 3 memiliki wajah
yang cantik, namun badannya tidak selangsing
Fransisca. Namanya Vita, kamarnya ada di lantai
3. Aku sering membayangkan bersetubuh
dengan Vita, dan penisku memberikan reaksi
yang sangat menyenangkan, yaitu orgasme. Aku
sering bermasturbasi sambil membayangkan
Vita, sampai akhirnya timbul sebuah ide nekat
dan gila di benakku. Disinilah awal dari
petualanganku yang nekat.

Aku memutuskan untuk mencuri celana dalam
Vita. Telah beberapa kali aku naik ke lantai 3
bersama dengan Fransisca, di lantai 3 ada sebuah
rak khusus yang digunakan oleh pembantu kost
untuk menaruh pakaian yang telah dicuci.
Bagusnya lagi, masing-masing rak telah diberi
nama supaya memudahkan pengambilan oleh
pemilik baju (dan tentunya memudahkanku juga
untuk mengambil celana dalamnya).

Suatu sore ketika aku berkunjung, anak-anak kost
yang lain bergerombol keluar untuk makan
malam. Kebetulan juga, Fransisca sedang mandi,
biasanya memakan waktu sekitar 15 sampai 25
menit. Aku mempunyai banyak waktu untuk
melaksanakan rencanaku. Dengan jantung yang
berdebar keras, keringat membasahi tubuhku,
perasaan was-was dan tentunya penisku yang
berdiri kegirangan. Terdapat 3 buah celana dalam
yang berbahan licin dan halus di bawah 3 tumpuk
BH nya. Langsung kuambil yang berwarna kulit
(ada 2 warna; satu berwarna pink dan sisanya
berwarna kulit) dan kutempelkan pada wajah
horny ku dan kuhirup aromanya. Sayangnya
yang tercium hanyalah wangi pelembut cucian,
tetapi tetap tidak mengurangi rasa horny ku.

Segera kumasukkan ke kantong celanaku dan
meninggalkan TKP untuk menghindari resiko
yang tertangkap yang memalukan. Aku kembali
menunggu di lantai 2 dengan perasaan yang
berdebar-debar takut ketahuan.
4 jam kemudian aku sudah sampai rumah.
Langsung kumasuki kamar mandi, kulepas celana
dan dan celana dalamku, kejantananku sudah
basah dan siap untuk menerima hadiah yang
telah ditunggu-tunggu. Dengan perasaan deg-
deg-an ku keluarkan celana dalam Vita dan sekali
lagi kutempelkan pada wajahku. Kuposisikan sisi
dalam yang langsung bersentuhan dengan bibir
vaginanya pada hidungku. Meskipun hanya
tercium wangi dari pelembut, kubayangkan aku
sedang menghirup aroma exotis dari vaginanya.

Secara refleks, lidahku terjulur keluar dan
kubayangkan sedang menjilati celah cintanya.
Penisku makin bertambah keras dan panjang.
Kuposisikan bagian selangkangan celana
dalamnya di kepala kejantananku, kemudian
kubalutkan bagian lain dari celana dalamnya pada
batang penisku. Tangan kiriku menggenggam
penisku yang terbungkus oleh pengganti vagina
Vita dan langsung mengocoknya dengan
perlahan-lahan. Gesekan yang terjadi
menimbulkan rasa sedikit perih pada penisku,
tetapi hilang secara berangsur-angsur karena
dilumasi oleh cairan pra ejakulasiku. Irama
masturbasi kupercepat. Getaran-getaran listrik
yang erotis terus membombardir syaraf-syaraf
penis dan otakku. Akhirnya orgasme pun datang
dengan indah. Tangan kananku menyingkap
sebagian dari celana dalam Vita untuk
mengeluarkan kepala penisku.

Sebetulnya aku ingin sekali mengeluarkan cairan
kenikmatanku pada celana dalamnya, tetapi itu
akan meninggalkan bukti yang jelas. Tiga
semprotan panjang dan kuat mengawali arus
orgasmeku yang indah. Setelah kenikmatan
duniawiku berakhir, ku lepas celana dalamnya
dari penisku dan mengamatinya. Terdapat bercak
basah yang disebabkan oleh cairan pra orgasme
ku. Di satu pihak aku ingin sekali meninggalkan
jejak birahiku, tetapi di lain pihak aku takut
ketahuan. Kalau ketahuan akan sangat
memalukan dan menyusahkan.

Kuputuskan
untuk membiarkan apa adanya, kusimpan CD
tersebut pada kantong celanaku dan kulanjutkan
dengan mandi.
Malamnya aku bermasturbasi kembali dengan CD
Vita. Benar-benar pengalaman yang
menegangkan dan seksi.

Keesokan sorenya keadaan masih kondusif dan
kukembalikan CD yang telah kunodai dan kuambil
lagi yang lain, kali ini berwarna merah muda.
Berbahan tipis licin dan halus dengan sedikit renda
bermotif pada bagian depan. Hal ini terus
berlanjut, terkadang hanya ada sebuah CD pada
tumpukan bajunya, sehingga aku terpaksa harus
melakukannya dengan cepat di wc kos. Minggu
berikutnya aku dikejutkan dengan impianku.
Ketika ku hirup aroma dari CD nya, aku mencium
sesuatu yang sudah kukenal dengan baik, dan
kejantananku pun membenarkannya. Aku
mencium aroma exotis dari CD nya. Bagian CD
yang bersentuhan langsung dengan surga
duniawinya terasa agak lembab dan kaku. Tidak
salah lagi, ini adalah aroma segar dari madu
cintanya. Setelah sampai di rumah, ku tempelkan
CD Vita pada mulut dan hidungku, dan kuhirup
dalam-dalam. Jantungku berdebar kencang
karena kegirangan tetapi ada juga rasa takut yang
menyelimuti pikiranku.

Apa maksud dari semua ini? Tapi saat ini aku tidak
peduli. Langsung kubalutkan penisku dengan CD
nya dan masturbasiku terasa beda, lebih indah,
lebih menggetarkan. Kali ini aku benar-benar
hilang dalam kenikmatan yang dihasilkan oleh
penisku. Sampai akhirnya madu murniku
bertemu dengan madu cinta Vita. Entah berapa
gelombang kenikmatan orgasmik yang kualami.

Ketika tersadar, bagian selangkangan CD nya telah
dipenuhi dengan madu kental berwarna putih
kekuningan.

Keesokan harinya kukembalikan CD yang kuambil
kemarin dan kutukar dengan yang baru. Celana
dalamnya juga masih memiliki aroma exotis yang
sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan
ekspresi wajah Vita ketika kami saling bertemu
pandang. Hari berikutnya aku dikejutkan dengan
celana dalam Vita yang benar-benar masih basah,
aromanya benar-benar segar dan memabukkan.
Sepertinya Vita baru saja selesai bermasturbasi
dan sengaja membiarkanku menemukannya.

Kesadaranku telah diambil alih oleh penisku,
langsung aku masuk kamar mandi yang letaknya
berseberangan dengan kamar Vita. Kepala
kejantananku tidak henti-hentinya bergetar ketika
bagian selangkangan yang basah itu menempel
dengan lembut dan hangat. Baru saja kukocok
beberapa kali, tiba-tiba terdengar ketukan pada
pintu kamar mandi. Aku terkejut dan dengan
cepat menyimpan kembali kejantananku dan
mengantongi CD Vita, dan berpura-pura
menyiram closet.

Ketika pintu kubuka, Vita berdiri tepat di
hadapanku dan mendorongku kembali dalam
kamar mandi. Kali ini Vita juga berada di
dalamnya. Keringat dingin bercucuran dari
tubuhku. Tangan-tangan Vita langsung merogoh-
rogoh semua kantongku dan akhirnya ia
mendapatkan celana dalamnya yang kusimpan di
kantong belakang.

“Aku sudah tahu.. Ko Indra lah pelakunya..”
ungkap Vita.
Tiba-tiba Vita langsung membuka celanaku dan
mengeluarkan penisku yang sempat melemas
karena shock. Dengan kedua tangan ia membelai
dan meremas-remas dengan lembut penisku
yang sudah basah. Rasa horny dan keringat
dingin masih menyelimuti tubuh dan pikiranku.

Namun, kejantananku kembali berereksi di dalam
belaian Jari-jari Vita yang cekatan. Pandangan Vita
terus terpana pada penisku. Ketika penisku sudah
mencapai ketegangan maksimalnya, mulut Vita
sedikit terbuka, nafasnya memburu sambil
mengeluarkan desahan halus. Kedua tangannya
dengan perlahan namun mantap bermain dengan
kejantananku. Suara di dalam hatiku mengatakan
inilah saatnya, lagipula aku yakin Vita bukan lagi
seorang gadis perawan.

Kuangkat dagunya sehingga aku dapat melihat
wajahnya dengan dekat. Ia menginginkannya,
itulah ekspresi yang tertulis jelas pada wajahnya.
Langsung kucumbu bibirnya yang segar dan
kedua tanganku langsung menyingkap bagian
bawah daster berwarna putih yang dimulai dari
pertengahan paha. Kejantananku bergetar dan
menjadi lebih keras dan panjang. Vita tidak
memakai celana dalam, pantatnya yang lembut
dan kenyal ku remas-remas. Demi menghemat
waktu, tangan kiriku langsung mendarat di
lembah cintanya yang kebanjiran, dan tangan
kananku menuju puncak buah dadanya (juga
tanpa BH). Dadanya yang berukuran 36C ku
remas-remas dan klitorisnya pun mendapatkan
pelayanan istimewa dari jari-jariku.

Tubuh Vita tak henti-hentinya bergetar dan
mempercepat irama kocokan tangannya pada
penisku. Ku senderkan Vita pada dinding kamar
mandi, kuangkat kaki kirinya, kemudian tangan
kiriku menuntun kejantananku menuju lembah
cinta duniawi. Vita hanya berdiri pasrah
menunggu penisku. Ketika ujung kepala penisku
bersentuhan dengan bibir vaginanya yang basah
dan hangat, Aku pun sempat bergetar. Perlahan-
lahan kudorong masuk kepala penisku. Tidak ada
hambatan dan gesekan yang bearti, karena celah
cintanya benar-benar basah dan licin. Mulut Vita
terbuka lebar, matanya tertutup rapat.

Kudorong lagi sampai hampir setengah dari
panjang penisku, kemudian kutarik keluar dan
kudorong masuk lagi. Sedikit demi sedikit
akhirnya seluruh penisku sudah tertanam di
dalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk
sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding-
dinging liang cintanya mendekap kejantananku.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Kulihat jam tanganku, hanya tersisa 10 menit
sebelum Sisca keluar dari kamar mandinya.
Vita memelukku dengan erat, aku langsung
menyetubuhinya dengan perlahan-lahan. Setiap
tarikan dan dorongan menciptakan sensasi erotis
yang sangat indah. Irama kupercepat bagaikan
piston mobil yang memompa dalam putaran
mesin yang tinggi. Desahan dan erangan Vita
makin membuatku bernafsu, apalagi tidak sampai
2 menit Vita sudah meluncur ke alam orgasme
yang tiada batasnya. Aku jadi berpikir, siapa yang
sebenarnya lebih horny dan menikmati
permainan ini. Jawabannya sudah jelas.

“Penisnya besar dan kuat sekali..” Vita
membisikkan kata-kata tersebut di telingaku
sambil terus menikmati persetubuhan ini.
“Memangnya kamu belum pernah ketemu yang
sebesar ini?”
Vita menggeleng, “Punya cowokku cuma 5 cm
dan kurus..”
“Jadi lebih enak yang mana?” tanyaku.
“Tentu saja punya Ko Indra, rasanya benar-benar
pas..”
Vita yang baru berumur 20 tahun benar-benar
cocok dengan seleraku. Aku paling suka bercinta
dengan daun-daun muda. Vita, daun mudaku
yang cantik, akan kubuat dia tidak dapat
melupakan persetubuhan ini. Setelah Vita selesai
menikmati sisa-sisa orgasmenya, ia melepaskan
diri dari dekapanku dan berlutut di hadapan
kejantananku.

Lidahnya terjulur dan menyapu sepanjang batang
penisku yang basah diselimuti oleh madu
cintanya. Dengan cekatan Vita menjilati penisku,
kemudian mengulum kepala penisku yang
merah. Mulutnya yang hangat ditambah dengan
tarian liar yang dilakukan oleh lidahnya membuat
penisku berdenyut-denyut seperti orgasme.
Untuk beberapa saat ia hanya mengulum kepala
penisku, kudorong kepalanya dengan lembut.
Vita mengerti apa yang kuinginkan, ia mulai
melahap seluruh batang penisku. Ia sedikit
mengalami hambatan yang disebabkan oleh
panjangnya kejantananku. Namun rongga
mulutnya dengan cepat dapat beradaptasi,
sehingga Vita pun bercinta dengan kejantananku
menggunakan mulutnya. Guncangan kuat
mengawali orgasmeku yang kencang dan hebat.
Vita sempat tersedak dan mengeluarkan penisku
dari dalam mulutnya. Kupegang penisku sambil
mengocoknya, mulutnya yang terbuka menjadi
sasaran tembak madu kejantananku. Beberapa
tetes maduku mengenai hidung dan pipinya.

Pemandangan yang erotis sekali. Vita menutup
mulutnya dan langsung menelannya. Kemudian
penisku kembali hilang di dalam mulutnya.
Lidahnya sibuk menyapu sisa-sisa maduku dan
dihabiskan semuanya.
Kusuruh Vita berdiri, ia menatapku dengan
expresi puas dan nakal, senyumnya yang manja
ditambah dengan noda madu putihku yang
masih menempel di wajahnya membuat ku
horny lagi. Jari telunjuk dan tengah tangan
kanannya menyapu hidung dan pipinya,

kemudian jarinya langsung dikulum di dalam
mulutnya.
Sudah saatnya aku keluar dan menunggu di
tempat biasa. Vita dengan cepat menyelipkan
selembar kertas kecil ke kantong celanaku. Kertas
itu berisikan no telepon Vita.
Vita membantuku merapikan baju dan celanaku.
“Besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”
Timbul rasa kecewa di dalam hatiku.
“Langsung saja..” Vita menempelkan tanganku
pada pintu kenikmatan duniawinya.

Aku yakin ia telah merasakan arti sebenarnya dari
bercinta. Meskipun kilat, namun menimbulkan
kesan yang dalam. Kuhapus keringatku dengan
tissue dan menyambut Sisca yang baru selesai
mandi.
Setelah hari ini hampir setiap hari kami bercinta
kilat di kamar mandi lantai 3. Vita menjadi tempat
pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu.
Hubunganku dengan Vita hanyalah murni sebatas
kenikmatan seksual, karena kami sangat
menikmatinya.


Adult | GO HOME | Exit
1/2068
U-ON

inc Powered by Xtgem.com