watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

KACUNGKU

Pada suatu pagi, dihari libur, seperti biasa aku
tinggal seorang diri bersama kacungku yang
umurnya 1 tahun lebih muda dariku. sedang
pembantuku dan tukang kebunku sedang ke
Puncak, untuk merawat villa kami.
Kacungku, No, anaknya agak gendut, tingginya
kurang lebih sama dengan tinggi tubuhku sendiri,
kulitnya kehitam-hitaman karena sering
terpanggang panas matahari. No anaknya agak
pendiam, itu yang membuatku sering
menggodanya.

Hari itu aku sedang terangsang berat, karena tidak
ada pak Mat, tukang kebunku, yang biasanya
memenuhi kebutuhan sex ku. Jadi kucurahkan
perhatianku kepada si No, kacungku itu. Ternyata
dia anaknya polos sekali, belum kenal apa itu sex
dan ent*t-mengent*t. Hari itu, aku merencanakan
untuk menggodanya lagi. Aku pura--pura akan
mandi di kamar mandi belakang, kamar mandi
tamu yang agak jauh dari kamarku. Aku hanya
menggunakan handuk kulilitkan ke tubuhku
seadanya, nampak jelas sekali bongkahan buah
dadaku yang ukurannya 36B itu, putih mulus
tanpa cacat sedikitpun, rambutku yang sebahu
lebih itu hanya mampu menutupi sebagian dari
keindahan buah dadaku, putingnya yang
kemerah-merahan itu mencuat dan mendongak
ke atas, pantatku yang memang agak nungging
itu bulat dan indah, pada saat lewat di depannya
yang sedang membersihkan meja makan, persis
di depan matanya, pura--pura handukku terlepas
dan jatuh ke lantai, kontan tubuhku yang tidak
terbungkus apapun itu terlihat jelas olehnya, aku
melihat reaksinya yang tersipu malu dan
melengoskan pandangannya.

Kuteruskan ke
kamar mandi sambil ketawa tertahan melihat
tingkahnya.
Tidak lama di dalam kamar mandi, aku berseru
memanggil si No untuk mengambilkan sabun,
"No, tolong ambilin sabun yaaa..." "Iya non,
sebentar..." Kudengar suaranya berlari-lari.
Diketoknya pintu kamar mandi yang tidak kukunci
dari dalam, kataku, "Masuk aja, No." Dibukanya
sedikit pintu itu dan dijulurkannya tangannya
sambil menggenggam sabun. Kutarik tangannya
ke dalam kamar mandi sambil berkata, "Tolong
kau sabuni aku juga, aku tak bisa menyabuni
bagian belakangku." Setelah di dalam, No melihat
tubuhku yang telanjang sekali lagi, tapi sekali ini
dia tidak melengoskan pandangannya lagi, malah
dia memperhatikan tubuhku yang mungil dan
ranum itu dengan muka yang memerah.
"Heh. Koq malah ngeliat gitu sih," ujarku sambil
pura-pura menutupi buah dadaku yang udah
lebih besar dari dulu, karena susuku sering
diremas dan dirangsang oleh pak Mat, tukang
kebunku. "Sini, buka bajumu agar nggak basah
kena air." Kulucuti pakaiannya tanpa menunggu
jawabannya. Setelah kubuka celana dalamnya,
kulihat tongkolnya masih kecil, belum tegang
sama sekali. Penasaran banget aku, masa ngeliat
tubuhku gini, dia belum ngaceng sih, pikirku. Biar,
nanti kuhisap dan kubuat kau ketagihan hisapan
mulutku, pikirku mesum. Kupasang shower dan
aku mulai mandi di depan mata kacungku sendiri
yang juga telanjang bulat. "Ayo, sabunin aku,
jangan bengong aja gitu dong," ujarku. Dia mulai
mengusap punggungku dengan tangan gemetar,
www.ceritaindo.sextgem.com wah asik nih, dia bisa diajari juga, supaya aku tak
tergantung ama si pak Mat aja, pikirku.
"Sini, depannya juga. masa punggung aja,"
bentakku. "Baik nonhh...." jawabnya dengan
gugup. Dia mulai mengusap-usap dadaku,
susuku yang 36B itu. aku tambah terangsang
dengan usapan tangannya. Aku menikmati
usapannya sambil merem melek. Tidak puas, aku
juga mulai menyabuninya, kataku, "Ayo, kamu
juga harus disabunin, biar bersih dan harum." Dia
diam aja sambil bengong. Tanganku berhenti di
tongkolnya dan mengocoknya lebih lama. Nah,
mulai kelihatan kepalanya, pikirku. "Aduh non, geli
non," katanya takut--takut. "Udah, diam aja.

Dikasih yang enak koq malah bawel sih. Nanti
kalo udah ngerasain malah cari gue loe,"
jawabku.
Setelah kusiram bersih tubuhku dan tubuhnya,
aku jongkok di depannya sambil kugenggam
tongkolnya yang belum terlalu ngaceng itu,
masih agak lembek. Sambil melihat wajahnya,
kumasukkan tongkolnya ke dalam mulutku dan
kekemot pelan--pelan. Kulihat matanya melotot
sambil memperhatikan tongkolnya masuk ke
mulutku, dia menelan ludah. Pelan-pelan kujilati
seluruh tongkolnya, mulai dari pelirnya sampai ke
ujung kepala tongkolnya, dari situ kumasukkan
seluruh tongkolnya ke mulutku, nggak terlalu
besar, meski sudah ngaceng berat. tapi cukup
keras juga tongkolnya. Pikirku, lumayanlah
tongkol anak kecil, dari pada nggak ada.
Setelah beberapa lama menghisap tongkolnya,
dia mulai bergetar, wah, tandanya dia mau keluar
nih, pikirku. Semakin kuperkuat hisapanku,
tongkolnya kukeluar masukkan di mulutku.

secara tanpa disadarinya, pantatnya maju
mundur seperti orang ngent*t, tapi di mulutku.

"Aduh non, aduh non... enak sekali
noooonnhh..." teriaknya. "Croott... crooottt...
crooooottth..." Banyak sekali pejuhnya keluar di
dalam mulutku, langsung kusedot habis dan
kutelan dengan kenikmatan luar biasa, kulihat
wajahnya merah padam pada saat pejuhnya
keluar, wajahnya mendongak ke atas dan oleng
ke kiri ke kanan. "Enak nggak, No? Kau suka
tongkolmu kuhisap kan?" tanyaku nakal. "He eh,
non. Enak sekalih," katanya masih sambil tergetar,
aku maklum karena ini pasti pejuh pertamanya,
orgasme pertama seperti aku dulu merasakan
pada saat aku orgasme disetubuhi tukang
kebunku, pak Mat.

Masih ngaceng keras nih, bisa dilanjutkan pikirku.
Aku duduk dipinggiran bath tub sambil
mengangkangkan kedua pahaku yang putih dan
mulus sekali itu. Kubimbing tongkolnya dengan
tanganku ke arah memiawku. Setelah tepat
sasaran, kusuruh dia mendorong pantatnya maju
mundur. "Blluuushhh...." Masuk seluruh
tongkolnya yang masih keras itu ke memiawku.
"Hehhh.... mmmhhh... enak sekali No. Terusin
No, ent*t aku, No. ent*t anak juraganmu ini
Nooo... aduh... enak sekaalii tongkolmuuuhh..."
Aku yang udah terangsang berat itu tak bisa
berpikir apa-apa lagi kecuali tongkol yang enak.

Aku tak berpikir lagi bahwa kuserahkan tubuhku
yang mungil dan mulus ini kepada kacungku
yang gendut, anak pribumi yang hitam ini.
Kubiarkan tongkolnya masuk keluar di
memiawku yang sempit ini, sambil
menikmatinya. Tangannya meremas susuku
yang sudah keras karena nafsu, kulipat kakiku
menjepit pantatnya agar dorongannya semakin
dalam masuk ke memiawku, tanganku
memegangi tangannya agar remasannya ke
susuku tambah keras. Kuhentak-hentakkan
pantatnya agar goyangannya semakin hot.

"Mmmmhhhh... mmmhhh.... aaahhhh....

aaahhh... ssshhhh... terussshh Nooo...

terusshh.... aku mau keluar nihhh..." teriakku.

"Aku juga mau keluar lagi noooonnn...."
sahutnya. "Keluarin ... di dalamkuuu.. Nooo...
jangan cabut tongkolmu yaaahh....
eeemmmhhh, aaaaakkkhh... uaaakkkhhh... akuu..
keluuaarrrrrrrrrr....." Aku mencapai orgasme,
pertahananku ambrol, tubuhku berguncang
kerass sekali, aku berteriak--teriak seperti orang
kesurupan, kepalaku mendongak ke atas, ke kiri,
ke kanan, tak terkontrol, enak sekali, nikmat
sekaliiih. "Crooottt... crrrooott... crooottth....
hhhaaadduuuhh nonnnn, aku juga keluarrrr,
aduuuhh banyak sekali pejuhku noooonn...
mmmmeeeehhhh... hhhhhhhmmmmm...." Si
No juga berteriak sambil memuncratkan
pejuhnya ke dalam memiawku, aku dapat
merasakan semburan pejuhnya di dalamku,
pejuh seorang anak perjaka, baru umur 13 tahun.
"Aku mau lagi nonnnhh, enak sekali memiaw
enon, lagi yahh? Aku masih pengen lagi nih,
tongkolku masih pengen lagi, pengen ngerasain
memiaw non, abis enak bin nikmat siiihhh, lagi
yaaahh?" pintanya.
Aku tak pernah membayangkan aku disetubuhi
oleh kacungku sendiri, mengingat ini membuatku
terangsang kembali. tongkolnya juga masih keras
bukan main, wah gila, gini caranya, gue bisa
dient*t sepanjang hari nih. Si No ini ternyata kuat
juga mainnya, tongkolnya dari tadi nggak pernah
mengendur. Gila!!! Akhirnya kuturuti juga
keinginannya untuk ngent*t gue.
Sampai aku kelelahan dia tetap goyang terus.

Akhirnya aku pasrah aja, seakan akan aku
diperkosa olehnya.
Aku hanya bisa mengangkang di lantai kamar
mandi, pahaku dibuka lebar-lebar, kedua kakiku
dipegangi tangannya sambil kadang meremas-
remas susuku yang gempal itu. Dia di atasku
sambil tetap menyodok-nyodokkan tongkolnya
yang tetap keras itu ke memiawku. Rupanya aku
telah membangunkan ular yang sedang tidur,
sekarang aku diperkosanya habis-habisan.
"Udah No... udah... aku udah capek nihhh...."
pintaku. Tapi aku tetap diperkosanya sampai teler.
Bosan posisi itu, dia minta ganti posisi lain,
sampai rasanya aku tak kuat lagi melayani
nafsunya yang seperti kerbau yang sedang nafsu itu.

Setiap kali dia keluar, orgasme, dia masukkan lagi
tongkolnya ke memiawku, kadang
dimasukkannya tongkolnya ke mulutku, aku yang
udah lemas itu dipaksanya membuka mulut, dan
tongkolnya dimasukkan ke mulutku dengan
kasar, kadang dengan sengaja pejuhnya
ditumpahkan ke wajahku, di atas susuku, di atas
memiawku, perutku, rambutku. Setiap kali dia
keluar, pejuhnya banyak sekali, jadi tubuhku,
wajahku, dahiku, mulutku, bibirku, mataku,
pipiku berlumuran dengan pejuhnya yang kental
itu. Banyak sekali dan sangat kental.
Kurang lebih 11 - 12 kali si No menggenjot
memiawku, menyetubuhi tubuhku, memasukkan
tongkolnya ke mulutku, memperkosaku, sampai
akhirnya dia terkulai lemas di samping tubuhku
yang penuh dengan pejuhnya. Aku yang lebih
lemas lagi hanya bisa diam terbaring di lantai
kamar mandi yang hampir penuh dengan
pejuhnya. mataku meram, mulutku masih
terbuka sambil pejuhnya yang mengalir keluar
dari mulutku. Pahaku masih terbuka lebar, lubang
memiawku rasanya terbuka lebih lebar dari
biasanya.

Sejak kejadian itu, si No selalu memintaku
melayaninya setiap hari. Terkadang kalo hari
Sabtu atau Minggu, dia malah menyetubuhiku
lebih dari 3-4 kali sehari. Untungnya aku tak
pernah hamil, meskipun kebanyakan bila tubuhku
sedang 'dipakai' oleh para pembantuku, mereka
hampir selalu mengeluarkan pejuhnya di dalam.
Bayangin betapa buasnya dia, pada saat aku
sedang tidak 'mood', dia tetap memaksaku, dia
bahkan pernah dan sering memperkosaku di
kamarku sendiri. Tampaknya dia sudah lupa
daratan, dia sudah lupa bahwa aku adalah anak
majikannya. Tapi apa boleh buat, aku juga
menikmatinya sih.

Dia menikmati sekali tubuhku yang tambah
bahenol ini. Di usiaku yang baru 14 tahun ini, aku
termasuk kategori cewek yang tubuhnya paling
montok di sekolahku. Meskipun tinggiku hanya
147 cm, dan tubuhku nggak kurus dan nggak
gemuk, susuku termasuk yang membusung
indah dengan putingnya yang mencuat ke atas
adalah yang termontok di antara teman-teman
sekolahku. Wajahku yang putih cantik ini seperti
anak orang Jepang, dengan mata yang agak
sedikit sipit, maklum aku kan keturunan Chinese.

Pinggulku udah membentuk sexy sekali, pantatku
bulat indah, pinggangku kecil sekali. Jadi tubuhku
bila memakai seragam sekolah tetap kelihatan
sangat sexy, seperti cewek yang sudah matang.
Mungkin karena aku sudah biasa sering ditiduri
dan dient*t oleh para pembantu rumah tanggaku.
Aku memperhatikan, bahkan guru olah ragaku di
SMP juga ngaceng saat melihat tubuhku bila
hanya memakai kaus olah raga dan celana
pendek yang agak kelihatan buah pantatku.
Terkadang aku malah sengaja tidak
menggunakan BH, hanya dengan kaus singlet
dan kaus olah raga saja. Pasti guru dan teman--
teman cowokku dapat melihat bongkahan susuku
dan putingku yang mencuat tembus, yang bila
aku keringetan, akan semakin jelas terlihat.

Aku sangat menikmati apabila ada cowok, siapa
aja, tergiur melihat tubuhku yang masih muda
ini. Aku suka melihat cowok ngaceng karena
membayangkan tubuhku ini, pasti mereka
membayangkan yang tidak-tidak, yang jorok-
jorok.


Adult | GO HOME | Exit
1/2966
U-ON

inc Powered by Xtgem.com